Jember - Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Jember melakukan inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah tempat penjualan hewan kurban di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Kamis, untuk mengantisipasi penyakit antraks. Kasi Pengamatan Penyakit Hewan Disnakkan Jember, Siti Nurul Hayati, mengatakan sidak yang dilakukan merupakan agenda rutin setiap tahun menjelang Hari Raya Idul Adha, agar daging hewan kurban yang dikonsumsi masyarakat bebas dari penyakit. "Para petugas langsung memeriksa satu persatu hewan kurban yang siap dijual kepada konsumen meliputi pemeriksaan gigi, telinga, mulut, dan alat kelamin hewan, untuk memastikan bahwa hewan kurban itu sehat," tuturnya. "Pemeriksaan itu untuk memastikan kesehatan hewan kurban, agar memenuhi syarat untuk disembelih dan layak konsumsi pada Hari Raya Kurban nanti," katanya. Selama beberapa tahun terakhir, lanjut dia, tidak ditemukan kasus antraks di Kabupaten Jember karena tidak ada hewan kurban dari luar kota yang dijual di Jember. "Hewan kurban yang berasal dari Jember dipastikan sehat karena pihaknya selalu melakukan pemeriksaan hewan ternak secara rutin dan berkala," ucapnya. Biasanya kasus yang ditemukan tim pemeriksa hewan kurban, lanjut dia, pedagang menjual hewan kurban yang usianya tidak memenuhi syarat untuk disembelih untuk kurban Idul Adha. "Hewan kurban domba atau kambing minimal berumur satu tahun, sedangkan sapi minimal berumur 2 tahun," paparnya. Siti mengimbau pedagang menjual hewan kurban yang sehat dan pedagang harus melakukan karantina terlebih dahulu terhadap hewan yang sakit, sebelum dijual kepada pembeli. "Petugas Disnakkan juga melakukan pemeriksaan dan pengawasan di tempat rumah potong hewan (RPH) secara rutin untuk memastikan hewan tersebut layak konsumsi," ujarnya, menambahkan.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011