Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya menyiagakan ribuan personel untuk mengamankan jalannya aksi demo buruh yang menuntut kenaikan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMKM) sebesar 15 persen.

"Estimasi 2.500-3.000 personel kami turunkan," kata Kepala Seksi Humas Polrestabes Surabaya Ajun Komisaris Polisi (AKP) Haryoko Widhi kepada ANTARA di Surabaya, Kamis.

Haryoko menjelaskan teknis pengamanan tak berbeda dari demo-demo sebelumnya dengan menempatkan petugas mulai titik kumpul, sejumlah ruas jalan dilalui hingga lokasi utama pelaksanaan demo.

"Titik kumpul mulai dari CITO, jadi kami tempatkan petugas di beberapa titik jalur sampai Grahadi, Kebun Binatang Surabaya, ada juga kantor pemerintahan di Tugu Pahlawan," ujarnya.

Karenanya, dia meminta para pengendara kendaraan bermotor agar memilih jalur alternatif ketika hendak melintasi rute-rute yang dilalui pendemo.

Di sisi lain, Haryoko juga mengimbau para buruh agar melaksanakan aksi demo terkait UMK dengan menjaga kondusivitas.

"Imbauannya untuk teman-teman yang demo silakan memberikan aspirasi, tapi patuhi himbauan petugas di lapangan dan saling menghargai dengan pengguna jalan lain," ujar dia.

Pantauan ANTARA, petugas kepolisian sudah berjaga di sejumlah ruas jalan yang nantinya bakal dilalui iring-iringan massa aksi demo buruh jelang penetapan besar UMK untuk tahun 2024.

Beberapa ruas jalan itu, yakni mulai Jalan Frontage Ahmad Yani, Jalan Rata Wonokromo, Jalan Darmo, Jalan Basuki Rahmat, Jalan Embong Malang, Jalan Bubutan, hingga Jalan Pahlawan tempat lokasi aksi dilaksanakan.

Sementara itu, sejumlah buruh sudah tiba di lokasi, mereka ada yang mulai melaksanakan orasi. Sedangkan petugas kepolisian melakukan penjagaan di depan Kantor Gubernur Jawa Timur, di Jalan Pahlawan, Surabaya.

Sekretaris Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Jawa Timur Jazuli menyatakan aksi hari ini dilaksanakan untuk meminta adanya kenaikan UMK sebesar 15 persen.

"Angka 15 persen ini didapat dari nilai pertumbuhan ekonomi dan inflasi tahun berjalan serta prediksi pertumbuhan ekonomi dan inflasi tahun depan," ujarnya melalui keterangan resmi.

Berdasarkan keterangan tersebut, aksi demo ini diikuti sekitar 20 ribu massa aksi yang datang dari belasan serikat pekerja.

"Puluhan ribu massa buruh tersebut juga berasal dari daerah Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Mojokerto, Pasuruan, Lamongan, Tuban, Probolinggo, Jember, Lumajang, Banyuwangi, Jombang, dan Nganjuk," ujarnya.

Pewarta: Ananto Pradana

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023