Pemerintah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, mengajukan tambahan kuota bahan bakar minyak subsidi jenis solar sebanyak 1.914 kiloliter untuk memenuhi kebutuhan hingga akhir tahun 2023.
"Memang ada kebutuhan BBM subsidi yang kami ajukan (tambahan) kuotanya. Kami koordinasi dengan Pertamina Patra Niaga terkait kuota BBM subsidi," kata Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana di Kediri, Jumat.
Permintaan tambahan kuota BBM subsidi itu diajukan melalui Surat Nomor ES.03_56/418.07/XI/2023 tanggal 24 November 2023 karena tingginya konsumsi solar yang tidak sesuai dengan perencanaan kuota pada awal tahun.
Hal ini juga imbas dari antrean solar di beberapa stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kabupaten Kediri karena ada limpahan dari daerah sekitar.
Bupati berharap adanya tambahan kuota solar tersebut bisa membantu mengurangi antrean kendaraan yang akhir-akhir ini menjadi pemandangan di beberapa SPBU.
Selain soal BBM subsidi, Bupati Dhito juga mengajukan tambahan kuota elpiji subsidi tabung ukuran 3 kilogram.
"Bukan hanya BBM subsidi, tapi juga elpiji tabung 3 kilogram terindikasi langka. Segera kami mitigasi sebelum terjadi," katanya.
Sementara itu, Area Manager Communication Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Wilayah Jatim Bali Nusra Ahad Rahedi mengatakan bahwa tidak ada kelangkaan atau pengurangan pasokan solar dari Pertamina di Kabupaten Kediri.
"Kabupaten Kediri di-supply dari Terminal BBM Surabaya, saat ini stoknya melimpah. Namun, Pertamina dan SPBU diberikan amanah oleh pemerintah agar penyalurannya sesuai kuota karena ini barang subsidi. Jadi, kami harapkan masyarakat maklum, ini barang subsidi sudah pasti jumlahnya terbatas, tidak bisa dikonsumsi tanpa dilakukan pengawasan agar tepat sasaran," ujarnya.
Ia mengungkapkan stok solar harian untuk Kabupaten Kediri sebanyak 176 kiloliter yang terbagi untuk 17 SPBU. Sementara hingga 20 November 2023, realisasi penyaluran solar subsidi di Kabupaten Kediri mencapai 68.893 kiloliter.
Ahad menambahkan bahwa kuota BBM subsidi ditetapkan per SPBU oleh pemerintah pusat sehingga kuota di setiap SPBU berbeda-beda.
"Ada yang tinggal sedikit, ada yang masih banyak. Namun, semua SPBU berusaha menjaga agar kuotanya masih ada sampai dengan periode terakhir penugasan tanggal 31 Desember 2023," katanya.
Ia menambahkan mulai Juni 2023, Pertamina telah melaksanakan program subsidi tepat di Kabupaten Kediri dengan pengisian menggunakan QR Code per hari per kendaraan sesuai kuota hariannya. Jika aturan itu dilaksanakan secara penuh dari awal tahun, proyeksi kuota akan lebih maksimal karena konsumsi lebih terpetakan dengan baik.
Ahad meminta masyarakat tidak ikut-ikutan panic buying melihat antrean di SPBU karena semua tetap akan terlayani sesuai dengan kuota harian berdasarkan jenis kendaraannya.
"Kami juga meminta kendaraan yang tidak berhak menikmati subsidi tidak perlu antre karena stok produk nonsubsidi melimpah, seperti pertamina dex dan dexlite. Untuk masyarakat yang ingin menghindari antrean bisa mengisi kedua jenis produk nonsubsidi tersebut," kata Ahad.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Memang ada kebutuhan BBM subsidi yang kami ajukan (tambahan) kuotanya. Kami koordinasi dengan Pertamina Patra Niaga terkait kuota BBM subsidi," kata Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana di Kediri, Jumat.
Permintaan tambahan kuota BBM subsidi itu diajukan melalui Surat Nomor ES.03_56/418.07/XI/2023 tanggal 24 November 2023 karena tingginya konsumsi solar yang tidak sesuai dengan perencanaan kuota pada awal tahun.
Hal ini juga imbas dari antrean solar di beberapa stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kabupaten Kediri karena ada limpahan dari daerah sekitar.
Bupati berharap adanya tambahan kuota solar tersebut bisa membantu mengurangi antrean kendaraan yang akhir-akhir ini menjadi pemandangan di beberapa SPBU.
Selain soal BBM subsidi, Bupati Dhito juga mengajukan tambahan kuota elpiji subsidi tabung ukuran 3 kilogram.
"Bukan hanya BBM subsidi, tapi juga elpiji tabung 3 kilogram terindikasi langka. Segera kami mitigasi sebelum terjadi," katanya.
Sementara itu, Area Manager Communication Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Wilayah Jatim Bali Nusra Ahad Rahedi mengatakan bahwa tidak ada kelangkaan atau pengurangan pasokan solar dari Pertamina di Kabupaten Kediri.
"Kabupaten Kediri di-supply dari Terminal BBM Surabaya, saat ini stoknya melimpah. Namun, Pertamina dan SPBU diberikan amanah oleh pemerintah agar penyalurannya sesuai kuota karena ini barang subsidi. Jadi, kami harapkan masyarakat maklum, ini barang subsidi sudah pasti jumlahnya terbatas, tidak bisa dikonsumsi tanpa dilakukan pengawasan agar tepat sasaran," ujarnya.
Ia mengungkapkan stok solar harian untuk Kabupaten Kediri sebanyak 176 kiloliter yang terbagi untuk 17 SPBU. Sementara hingga 20 November 2023, realisasi penyaluran solar subsidi di Kabupaten Kediri mencapai 68.893 kiloliter.
Ahad menambahkan bahwa kuota BBM subsidi ditetapkan per SPBU oleh pemerintah pusat sehingga kuota di setiap SPBU berbeda-beda.
"Ada yang tinggal sedikit, ada yang masih banyak. Namun, semua SPBU berusaha menjaga agar kuotanya masih ada sampai dengan periode terakhir penugasan tanggal 31 Desember 2023," katanya.
Ia menambahkan mulai Juni 2023, Pertamina telah melaksanakan program subsidi tepat di Kabupaten Kediri dengan pengisian menggunakan QR Code per hari per kendaraan sesuai kuota hariannya. Jika aturan itu dilaksanakan secara penuh dari awal tahun, proyeksi kuota akan lebih maksimal karena konsumsi lebih terpetakan dengan baik.
Ahad meminta masyarakat tidak ikut-ikutan panic buying melihat antrean di SPBU karena semua tetap akan terlayani sesuai dengan kuota harian berdasarkan jenis kendaraannya.
"Kami juga meminta kendaraan yang tidak berhak menikmati subsidi tidak perlu antre karena stok produk nonsubsidi melimpah, seperti pertamina dex dan dexlite. Untuk masyarakat yang ingin menghindari antrean bisa mengisi kedua jenis produk nonsubsidi tersebut," kata Ahad.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023