Kementerian Sosial (Kemensos) RI menyalurkan bantuan sosial (Bansos) berupa modal usaha dan alat bantu berjalan elektronik bagi penyandang disabilitas di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jumat.

"Jenis bantuan yang kami salurkan kali ini berupa modal usaha dan alat bantu berjalan bagi penyandang disabilitas," kata Kepala Sub Bagian Tata Usaha Sentra Margo Laraspati Kemensos RI Syam Fathurachmanda.

Selain menyalurkan bantuan pada penyandang disabilitas, Kemensos RI juga menyalurkan bantuan dalam bentuk program Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT), Program Keluarga Harapan (PKH), Pahlawan Ekonomi Nusantara (Pena), Rumah Sejahtera Terpadu (RST), Asistensi Rehabilitasi Sosial Anak Yatim, Piatu, dan Anak Yatim Piatu (Atensi Yapi), dan bantuan bagi Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus (AMPK).

Bantuan program kebutuhan bahan pokok atau BNPT senilai Rp68,7 miliar, PKH Rp22,8 miliar, Pena Rp12,8 miliar, RST Rp1 miliar, Yapi Rp807 juta, dan AMPK senilai Rp15 juta.

Sedangkan, alat bantu dan modal usaha bagi kaum disabilitas senilai Rp47 juta.

"Jadi yang di Bangkalan kali ini totalnya Rp106 miliar selama setahun, sekarang ini khusus di kunjungan kerja kali ini Rp47 juta, lalu delapan orang penyandang disabilitas mendapatkan alat bantu usaha, serta ada beberapa alat bantu berjalan," ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, Anggota komisi VIII DPR RI Hasani Zubair menjelaskan bahwa bansos yang disalurkan dari Kemensos RI tersebut untuk membantu masyarakat melalui penganggaran yang diperjuangkan melalui komisi di lembaga legislatif itu.

"Kami mengapresiasi kepada Kemensos RI terutama bantuan modal yang disalurkan pada masyarakat, kami sangat berharap agar semakin banyak sumbangsih semacam ini, bantuan pemberdayaan harus di prioritaskan," kata anggota DPR RI asal Kabupaten Bangkalan itu.

Bantuan pemberdayaan yang diberikan pemerintah, diharapkan bisa membawa masyarakat khususnya di Bangkalan terbebas dari predikat miskin.

"Kami selalu menekankan agar khusus Madura bantuan yang mengarah pada pemberdayaan terus ditingkatkan, agar tidak melulu menjadi wilayah kemiskinan ekstrem," katanya.

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023