Polres Bangkalan, Pulau Madura, Jawa Timur mengirim paket bantuan kemanusiaan untuk warga Palestina yang terdampak konflik peperangan agresi Israel di Jalur Gaza.
"Paket bantuan kemanusiaan ini berupa pakaian layak guna, selimut, dan kebutuhan lainnya yang kami kumpulkan dari hasil donasi para anggota kepolisian di jajaran Polres Bangkalan ini," kata Kapolres Bangkalan AKBP Febri Isman Jaya dalam keterangan pers yang disampaikan kepada media di Bangkalan, Kamis.
Ia menuturkan paket bantuan itu dikirim ke Posko Peduli Korban Konflik Gaza di Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Batuporon untuk dititipkan.
"Bantuan ini sebagai bukti empati anggota polri sebagai wujud kemanusiaan bagi saudara kita yang ada di Palestina. Semoga bantuan ini dapat lolos memasuki jalur Gaza yang dititipkan ke kapal milik TNI angkatan laut di mana kebetulan memang ada kapal KRI dr. Soeharso yang akan ke sana," ujar kapolres.
KRI dr Soeharso merupakan satu dari tiga unit kapal rumah sakit yang dimiliki Indonesia untuk mendukung operasi dalam pelayanan kesehatan selain KRI dr. Wahidin Sudirohusodo dan KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat.
Kapal rumah sakit atau yang sering disebut dengan rumah sakit terapung yang memiliki panjang 122 meter, lebar 22 meter, dan draft 6,7 meter dengan 11.394 ton ini mempunyai geladak panjang dan luas sehingga mampu mengoperasikan 2 helikopter sekelas Super Puma.
Baca juga: Polres dan PWI Pamekasan bersinergi wujudkan pemilu damai 2024
Nama kapal ini sebelumnya adalah KRI Tanjung Dalpele (972). Karena perubahan fungsi, pada 17 September 2008 di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, oleh KASAL saat itu Laksamana TNI Slamet Soebijanto, namanya diganti menjadi KRI dr. Soeharso dengan nomor lambung baru 990.
Sebagai kapal jenis bantu rumah sakit, kapal ini dilengkapi 1 ruang UGD,1 ruang ICU,1 ruang post operasi (RR), 3 ruang bedah (2 steril, 1 non steril), 6 ruang poliklinik, 14 ruang penunjang klinik, dan 2 ruang perawatan dengan kapasitas masing-masing 20 tempat tidur.
KRI dr. Soeharso juga dilengkapi sebuah hanggar untuk menampung helikopter satu lagi dan melakukan perawatan terhadap helikopter. Kapal ini memiliki 75 anak buah kapal (ABK), 65 staf medis dan mampu menampung 40 pasien rawat inap. Jika dalam keadaan darurat, kapal mampu menampung 400 pasukan dan 3000 penumpang.
Kapolres AKBP Febri Isman Jaya menjelaskan, dalam menjalankan misi kemanusiaan di Jalur Gaza pada warga Palestina terdampak agresi Israel, KRI dr. Soeharso tidak hanya mengirimkan bantuan berupa tenaga medis dan obat-obatan saja, akan tetapi juga kebutuhan pokok bagi warga korban perang di Jalur Gaza, seperti pakaian, makanan dan minuman.
"Karena itu, kami tergerak untuk membantu warga di sana, karena mereka yang menjadi korban adalah warga sipil yang terdiri dari kaum perempuan, warga lanjut usia, anak-anak dan balita," kata kapolres.
Sementara itu, jumlah warga Palestina yang tewas di Jalur Gaza dilaporkan telah melampaui 14.000 orang sejak konflik Israel-Hamas pada 7 Oktober hingga 21 Oktober 2023. Di antaranya 5.840 anak-anak dan 3.920 perempuan.
Jumlah korban luka dilaporkan mencapai lebih dari 33.000 orang, dengan jumlah orang hilang lebih dari 6.800, termasuk 4.500 anak-anak dan perempuan yang tertimbun di bawah reruntuhan bangunan yang hancur akibat serangan Israel.
Sementara dari pihak Israel dilaporkan 1.200 orang tentara tewas dan dari 200 orang disandera oleh pejuang kemerdekaan Palestina, Hamas.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Paket bantuan kemanusiaan ini berupa pakaian layak guna, selimut, dan kebutuhan lainnya yang kami kumpulkan dari hasil donasi para anggota kepolisian di jajaran Polres Bangkalan ini," kata Kapolres Bangkalan AKBP Febri Isman Jaya dalam keterangan pers yang disampaikan kepada media di Bangkalan, Kamis.
Ia menuturkan paket bantuan itu dikirim ke Posko Peduli Korban Konflik Gaza di Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Batuporon untuk dititipkan.
"Bantuan ini sebagai bukti empati anggota polri sebagai wujud kemanusiaan bagi saudara kita yang ada di Palestina. Semoga bantuan ini dapat lolos memasuki jalur Gaza yang dititipkan ke kapal milik TNI angkatan laut di mana kebetulan memang ada kapal KRI dr. Soeharso yang akan ke sana," ujar kapolres.
KRI dr Soeharso merupakan satu dari tiga unit kapal rumah sakit yang dimiliki Indonesia untuk mendukung operasi dalam pelayanan kesehatan selain KRI dr. Wahidin Sudirohusodo dan KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat.
Kapal rumah sakit atau yang sering disebut dengan rumah sakit terapung yang memiliki panjang 122 meter, lebar 22 meter, dan draft 6,7 meter dengan 11.394 ton ini mempunyai geladak panjang dan luas sehingga mampu mengoperasikan 2 helikopter sekelas Super Puma.
Baca juga: Polres dan PWI Pamekasan bersinergi wujudkan pemilu damai 2024
Nama kapal ini sebelumnya adalah KRI Tanjung Dalpele (972). Karena perubahan fungsi, pada 17 September 2008 di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, oleh KASAL saat itu Laksamana TNI Slamet Soebijanto, namanya diganti menjadi KRI dr. Soeharso dengan nomor lambung baru 990.
Sebagai kapal jenis bantu rumah sakit, kapal ini dilengkapi 1 ruang UGD,1 ruang ICU,1 ruang post operasi (RR), 3 ruang bedah (2 steril, 1 non steril), 6 ruang poliklinik, 14 ruang penunjang klinik, dan 2 ruang perawatan dengan kapasitas masing-masing 20 tempat tidur.
KRI dr. Soeharso juga dilengkapi sebuah hanggar untuk menampung helikopter satu lagi dan melakukan perawatan terhadap helikopter. Kapal ini memiliki 75 anak buah kapal (ABK), 65 staf medis dan mampu menampung 40 pasien rawat inap. Jika dalam keadaan darurat, kapal mampu menampung 400 pasukan dan 3000 penumpang.
Kapolres AKBP Febri Isman Jaya menjelaskan, dalam menjalankan misi kemanusiaan di Jalur Gaza pada warga Palestina terdampak agresi Israel, KRI dr. Soeharso tidak hanya mengirimkan bantuan berupa tenaga medis dan obat-obatan saja, akan tetapi juga kebutuhan pokok bagi warga korban perang di Jalur Gaza, seperti pakaian, makanan dan minuman.
"Karena itu, kami tergerak untuk membantu warga di sana, karena mereka yang menjadi korban adalah warga sipil yang terdiri dari kaum perempuan, warga lanjut usia, anak-anak dan balita," kata kapolres.
Sementara itu, jumlah warga Palestina yang tewas di Jalur Gaza dilaporkan telah melampaui 14.000 orang sejak konflik Israel-Hamas pada 7 Oktober hingga 21 Oktober 2023. Di antaranya 5.840 anak-anak dan 3.920 perempuan.
Jumlah korban luka dilaporkan mencapai lebih dari 33.000 orang, dengan jumlah orang hilang lebih dari 6.800, termasuk 4.500 anak-anak dan perempuan yang tertimbun di bawah reruntuhan bangunan yang hancur akibat serangan Israel.
Sementara dari pihak Israel dilaporkan 1.200 orang tentara tewas dan dari 200 orang disandera oleh pejuang kemerdekaan Palestina, Hamas.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023