Pemerintah Kota Surabaya di Provinsi Jawa Timur menyiagakan unit reaksi cepat untuk mengatasi genangan selama musim penghujan.

Kepala Bidang Drainase Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Kota Surabaya Windo Gusman Prasetyo di Surabaya, Rabu, menyampaikan bahwa personel unit reaksi cepat antara lain diturunkan untuk menangani saluran air yang tersumbat.

"Menangani sumbatan-sumbatan yang terjadi karena sampah, kayu, dan sebagainya," kata Windo.

Ia menyampaikan bahwa langkah-langkah mitigasi bencana pada musim penghujan seperti pembersihan drainase serta saluran primer, sekunder, dan tersier sudah dijalankan sejak April 2023.

"Kami lakukan normalisasi menggunakan alat berat maupun tenaga satgas. Jadi normalisasi kami maksimalkan karena sangat penting," katanya.

Baca juga: DLH klaim revitalisasi taman di Surabaya berjalan maksimal saat musim hujan

"Laju sedimentasi saluran cukup besar karena Surabaya berada di daerah dataran rendah, jadi kami harus rutin melakukan normalisasi," ia menambahkan.

Menurut dia, sejak awal tahun 2023 normalisasi saluran menggunakan alat berat telah dilakukan di 95 lokasi dan pembenahan saluran menggunakan tenaga personel satuan tugas dilakukan di 225 lokasi.

"Selain itu, kami juga melaksanakan pembangunan saluran yang sudah kami rencanakan di tahun 2023," katanya.

Ia mengatakan bahwa pembangunan saluran di wilayah pusat dan wilayah selatan Kota Surabaya tahun lalu dapat menurunkan munculnya genangan.

"Tahun ini kami cenderung melakukan pembangunan di sisi utara timur Kota Surabaya, seperti di daerah Wonosari, Bulak Banteng, Sidotopo, Kedinding Lor, dan sekitarnya. Di wilayah tersebut memang permukiman sangat padat dan genangan cukup banyak," katanya.

Pembangunan saluran dimaksudkan untuk mengurangi genangan di daerah-daerah tersebut pada musim hujan.

"Paling tidak itu hampir lebih dari 50 persen bisa mengurangi genangan di wilayah tersebut," kata Windo.

Dia menyampaikan bahwa pembangunan dan pembenahan saluran juga dilakukan di bagian wilayah Surabaya Barat seperti di Manukan, Tandes.

"Manukan memiliki kontur atau topografi naik-turun, sehingga kita membenahi saluran-saluran yang ada di wilayah tersebut dan harapannya bisa mengatasi genangan di wilayah Manukan dan sekitarnya," kata dia.

Selain membangun dan membenahi saluran air, ia menyampaikan, pemerintah kota mengoptimalkan fungsi 75 rumah pompa di Kota Surabaya untuk mengatasi genangan pada musim penghujan.

"Karena sekitar 80 persen topografi Surabaya memang dataran rendah. Dengan adanya rumah pompa, maka air lebih cepat mengalir ke laut atau ke sungai," katanya.

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Taufik


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023