PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 9 Jember memanfaatkan teknologi dengan memasang alat pendeteksi daerah rawan atau Sidawan pada lokasi rawan longsor agar tidak mengganggu perjalanan kereta api selama musim hujan.

"Alat tersebut merupakan inovasi yang dikembangkan oleh jajaran KAI Daop 9 Jember, Sidawan akan menginformasikan secara real time jika terjadi masalah pada jalur rawan sehingga petugas dapat langsung melakukan tindakan," kata Pelaksana Harian Manager Hukum dan Humas PT KAI Daop 9 Anwar Yuli Prastyo di Jember, Selasa.

Di wilayah KAI Daop 9 Jember yang terbentang dari Pasuruan sampai Ketapang, lanjut dia, tercatat 25 titik daerah rawan bencana dengan rincian 13 lokasi rawan banjir, delapan titik rawan longsor, sedangkan sisanya merupakan rawan amblesan pada jalur KA, batu longsor, dan tanah gerak.

"Kami melakukan sejumlah antisipasi menghadapi musim hujan yang sudah sering terjadi di beberapa wilayah mulai dari Pasuruan hingga Banyuwangi," tuturnya.

Berbagai langkah, lanjutnya, telah dilakukan untuk meminimalisasi gangguan terhadap perjalanan kereta api seperti banjir, tanah longsor, tanah gerak maupun amblesan pada jalur kereta api.

"Hari ini kami melakukan pemeriksaan bersama dengan Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas 1 Surabaya untuk meninjau sejumlah daerah rawan antara Kalisat - Jember," katanya.

Selain itu petugas juga disiagakan selama 24 jam untuk menghadapi musim hujan dan persiapan Angkutan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024. Pihaknya juga telah menempatkan Alat Material Untuk Siaga (AMUS) pada delapan lokasi yakni di Stasiun Pasuruan, Stasiun Probolinggo, Stasiun Klakah, Stasiun Tanggul, Stasiun Jember, Stasiun Kalisat, Stasiun Kalibaru, dan Stasiun Ketapang.

AMUS yang disiapkan tersebut berupa pasir dalam kantong karung, bantalan rel, perancah dari besi untuk penahan pondasi jalur, dan lainnya. Sejumlah peralatan ringan hingga alat berat seperti Multi Tie Tamper (MTT) dan ekskavator juga disiagakan untuk merawat kondisi jalur rel agar tetap laik dilintasi kereta api.

"Hingga November 2023 petugas telah melakukan pemangkasan sebanyak 126 pohon untuk menghindari terjadinya pohon tumbang di jalur rel yang dapat mengganggu perjalanan kereta api," katanya.

Selain itu juga dilakukan normalisasi drainase dan pembuatan talut penahan konstruksi jalur KA sehingga dapat meminimalisasi kemungkinan gangguan di lokasi rawan tersebut.

"Juga dilakukan pengecekan jalur juga rutin dilakukan, baik dengan jalan kaki, menggunakan lori dressin, termasuk menempatkan petugas yang turut jalan di kabin masinis untuk dapat memantau kondisi jalur," tuturnya.

Anwar mengatakan bisnis transportasi pada hakikatnya adalah bisnis keselamatan dan pelayanan, sehingga upaya-upaya KAI untuk memitigasi gangguan di musim hujan itu diharapkan mampu meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap transportasi kereta api untuk mendukung konektivitas sehari-hari.
 

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023