Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan bahwa keberadaan pilar kesejahteraan sosial menjadi ujung tombak dalam upaya untuk menurunkan angka kemiskinan di wilayah tersebut.

Dalam kunjungan kerja di Kota Malang, Jawa Timur, Sabtu, Khofifah mengatakan bahwa keberadaan pilar kesejahteraan sosial tersebut mampu menjangkau berbagai lapisan elemen masyarakat dalam menumbuhkembangkan program prioritas nasional dan Jawa Timur.

"Anda semua adalah ujung tombak yang terdekat dengan masyarakat. (Ada) perjuangan (anda) dalam menjangkau masyarakat, menumbuhkembangkan program prioritas nasional dan Jawa Timur, termasuk penanganan bencana hingga pemulihannya," kata Khofifah.

Dia menjelaskan pilar kesejahteraan sosial tersebut di antaranya adalah Tim Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), Taruna Siaga Bencana (Tagana), Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) hingga pendamping Program Keluarga Harapan (PKH).

Keberadaan pilar kesejahteraan sosial tersebut, ujarnya, selama ini menjadi perpanjangan tangan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam upaya menurunkan angka kemiskinan di wilayah tersebut.

Ia menambahkan, keberhasilan penurunan angka kemiskinan di Jawa Timur dengan ujung tombak pilar kesejahteraan sosial tersebut tercermin dalam laporan Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyatakan bahwa pada periode Maret 2021-Maret 2023 Jawa Timur angka kemiskinan turun hingga 383.920.

"Demikian pula dengan kemiskinan ekstrem yang menurun dari angka 1,56 persen per bulan September 2022 menjadi 0,82 persen pada Maret 2023. Sejak tahun 2022 kemiskinan ekstrem Jatim pun sudah di bawah angka nasional," katanya.

Bahkan, ekonomi Jawa Timur secara Q to Q berhasil tumbuh di atas nasional dan menjadi yang tertinggi di pulau Jawa sebesar 1,79 persen pada triwulan III tahun 2023. Ia menilai hal tersebut adalah bukti dari hasil kerja bersama.

"Salah satu bukti nyata keberhasilan Jatim adalah berkat dukungan semuanya. Utamanya, dalam hal penurunan kemiskinan termasuk kemiskinan ekstrem di Jatim juga turun dengan ekstrem," katanya.

Menurutnya, keberadaan pilar kesejahteraan sosial juga membawa misi kemandirian, di mana semangat tersebut dapat memotivasi para penerima bantuan dan pendampingan, agar dapat terus meningkatkan kualitas hidup mereka.

"Pilar sosial tidak sekedar menyalurkan bantuan sosial tetapi juga nilai-nilai kemandirian. Semangat anda semua yang luar biasa ini membangun investasi sosial bagi masyarakat yang berkebutuhan agar dapat mereka hidup mandiri," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Khofifah juga memberikan apresiasi pada para pilar kesejahteraan sosial dengan menyalurkan tali asih dalam bentuk transfer tunai lewat buku tabungan Bank Jatim kepada 2.160 pilar kesejahteraan sosial, dan santunan BPJS Ketenagakerjaan.*

Pewarta: Vicki Febrianto

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023