Bojonegoro - Gedung SDN Semen Kidul di Desa Semen Kidul, Kecamatan Sukosewu, Kabupaten Bojonegoro, Sabtu, tetap dimanfaatkan untuk kegiatan belajar mengajar walau dalam kondisi rusak parah, setelah atap dua ruangannya ambruk. "Hanya kelas IV sebanyak 15 siswa yang dipindahkan ke balai desa, lainnya tetap menempati ruangan yang masih bisa dimanfaatkan," kata Kepala SDN Semen Kidul, Endang Budi Utami, Sabtu. Ia menjelaskan, satu lokal gedung yang terbagi menjadi enam ruangan, hanya satu ruangan yang tidak dimanfaatkan. Sebab, kondisinya sudah parah, kayu penyangga yang ada di atap patah. Menurut dia, sebanyak 67 siswa kelas I, II,III, V dan VI, menempati empat ruangan gedung itu dan satu ruangan perpustakaan ditempat terpisah. Sedangkan dua ruangan yang sehari lalu atapanya ambruk juga dimanfaatkan, sambil menunggu mencari lokasi di tempat lain. "Dua ruangan yang atapnya baru saja ambruk, juga dimanfaatkan, ya kita tetap khawatir rusaknya bertambah parah," ucapnya, lirih. Namun, menurut dia, dalam pelaksanaan ujian tengah semester (UTS), pekan depan, semua siswanya itu akan dipindahkan ke balai desa. "Pak kades sudah menjanjikan, pekan depan semua siswa dipindahkan," paparnya. Atap gedung Sekolah Dasar Negeri Semen Kidul, di Desa Semen Kidul, Kecamatan Sukosewu, Jumat (21/10) sekitar pukul 10.00 WIB roboh, dan mengakibatkan seorang siswa setempat menderita luka-luka terkena reruntuhan genteng. Siswa yang kejatuhan genteng tersebut, Aris Prihatini (5) akhirnya dibawa ke puskesmas untuk mendapatkan perawatan, karena keningnya berdarah tertimpa reruntuhan genteng. Menurut Kepala Desa Semen Kidul, Kecamatan Sukosewu, Supri, melihat kondisi bangunan yang ada, tetap harus dibongkar total, sambil menunggu pembangunan gedung baru. Alasannya, lanjutnya, kalau tetap dimanfaatkan untuk kegiatan belajar mengajar cukup berbahaya. Apalagi kondisi sekarang ini sering datang angin kencang, menjelang masuk musim hujan. "Semua kerusakan gedung SDN Semen Kidul, sudah kita laporan ke kantor kecamatan dan dinas pendidikan kecamatan," tukasnya, menambahkan.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011