Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mulai melakukan langkah-langkah antisipasi banjir menjelang musim hujan seperti normalisasi dan membersihkan gorong-gorong serta memetakan titik-titik banjir.

"Dinas PU Pengairan, Dinas PU Bina Marga, Dinas Lingkungan Hidup, juga BPBD kami minta sudah menyiapkan diri. Gorong-gorong segera dibersihkan agar air tidak tersumbat, dan spot-spot banjir juga mulai dipetakan untuk antisipasinya," kataBupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat menggelar rapat koordinasi yang diikuti oleh seluruh Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) setempat di aula pemkab setempat, Jumat.

Salah satu yang menjadi perhatian Bupati Ipuk adalah kawasan rawan banjir, seperti di Lingkungan Lebak, Kelurahan Tukangkayu, Kecamatan Banyuwangi.

Kawasan yang dilintasi aliran Sungai Kalilo itu kerap dilanda genangan air di kala intensitas hujan tinggi dan memerlukan pompa untuk menyedot air menggenang guna dialirkan ke sungai yang dikelilingi tanggul tersebut.

"Rumah pompa air dibangun untuk mengantisipasi banjir, harapannya ketika hujan deras warga di aliran Sungai Kalilo tidak kebanjiran," kata Bupati Ipuk.

Secara teknis, lanjut Ipuk, fungsi pompa digunakan untuk menyedot genangan, dan selanjutnya air akan disedot dan dialirkan kembali ke Sungai Kalilo.

Bupati Ipuk menambahkan, terkait penanganan banjir di kawasan perkotaan, Dinas PU Pengairan telah melakukan normalisasi Sungai Kalilo hingga hilirnya di Selat Bali.

"Normalisasi sudah sampai hilir, dan sungai sudah kami keruk kedalamannya hingga 1-2 meter. Semoga ini bisa menghindarkan kawasan kota dari banjir," kata dia.

Ia juga meminta warga Lingkungan Lebak agar turut menjaga lingkungan, tidak membuang sampah sembarangan, agar saluran air dan sungainya tidak tersumbat yang menyebabkan banjir.

Sementara itu, Kepala Dinas PU Pengairan Kabupaten Banyuwangi Guntur Priambodo mengatakan dua pompa air yang disediakan tersebut memiliki kapasitas 50 liter per detik, dan diameter pipa mencapai 8 dim.

"Dengan dua pompa air tersebut, ketika Lingkungan Lebak tergenang air tidak sampai tiga jam air sudah mulai naik, pompa langsung dihidupkan," ujarnya.

Ketika air sungai naik, menurut Guntur, pintu klep akan ditutup, sehingga air dari Sungai Kalilo tidak sampai masuk ke area perkampungan.

"Pompa dihidupkan, air yang ada di Lingkungan Lebak bisa segera dibuang ke sungai," kata Guntur.

Dinas PU Pengairan yang bertindak sebagai operator pompa, selanjutnya akan menyerahkan kepada masyarakat sebagai upaya antisipasi. Dengan demikian, ketika air datang masyarakat bisa langsung mengoperasikan.

"Selain menyiapkan pompa air, juga dilakukan normalisasi sungai hingga perbaikan tanggul sungai. Khususnya di sepanjang Sungai Kalilo ini, kami tinggikan dan perbaiki tanggul-tanggul yang ada, juga kami melakukan pengerukan sedimen sungai," katanya.

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023