Jember - Sedikitnya lima perahu yang terdiri dari empat perahu jukung dan satu kapal payangan terbalik diterjang gelombang tinggi di jalur keluar-masuknya perahu ke laut lepas di Plawangan Puger, Kabupaten Jember, Jawa Timur, sejak Senin (17/10) hingga Selasa. Kepala Satuan Kepolisian Air (Satpolair) Puger, AKP Nur Mahfud, mengatakan gelombang laut mencapai lima meter, sehingga banyak perahu yang terbalik diterjang ombak tinggi saat memasuki Plawangan Puger. "Satu perahu jukung dan satu kapal payangan terbalik Senin (17/10) sore, sedangkan hari ini tercatat sebanyak tiga perahu jukung terbalik akibat dihantam ombak tinggi," tuturnya. Dari lima perahu yang terbalik, kata dia, satu nelayan yang bernama Ulum (35) warga Kecamatan Puger dinyatakan hilang dan puluhan nelayan lainnya berhasil menyelamatkan diri dari ganasnya ombak laut selatan. "Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan laut yang terjadi hari ini, namun nelayan mengalami kerugian jutaan rupiah karena sebagian besar perahunya rusak," paparnya. Menurut Mahfud, masih banyak perahu jukung yang berada di tengah laut dan tidak berani memasuki Plawangan Puger karena ombak masih tinggi, sehingga mereka memilih bertahan di tengah laut. "Sebagian ibu-ibu nelayan menunggu dengan cemas di Pantai Pancer karena khawatir perahu jukung milik suaminya yang masih berada di tengah laut diterjang ombak saat memasuki Plawangan Puger," katanya menjelaskan. Ia mengimbau kepada nelayan di pesisir pantai selatan Jember, agar tidak melaut dulu karena ombak diprediksi masih tinggi, sehingga dapat membahayakan keselamatan nelayan yang bersangkutan. "Meski sudah diimbau, sebagian nelayan tetap nekat melaut demi memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, tanpa mempertimbangkan keselamatan mereka," katanya menambahkan. Sementara salah seorang nelayan asal Desa Puger Wetan, Santoso, mengaku tidak berani melaut karena banyak perahu jukung yang hancur diterjang ombak di Plawangan Puger. "Saya tetap waspada terhadap ancaman ombak besar selama mencari ikan di lau. Lebih baik saya tidak melaut dulu, apabila nekat maka nyawa taruhannya," tuturnya.(*)

Pewarta:

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011