Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap untuk 20 lokasi di wilayah provinsi setempat.
Peresmian diawali dengan konvoi motor listrik oleh sebanyak 1.588 peserta di 12 kabupaten/kota wilayah Jatim yang tercatat dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).
Kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan 20 prasasti penerima bantuan PLTS Atap oleh Gubernur Khofifah.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Khofifah juga menyerahkan bantuan PLTS Atap kepada 18 Pondok Pesantren dan dua Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pelabuhan Perikanan di Jatim.
"Pemberian bantuan PLTS Atap maupun gebyar konvoi motor listrik ini menjadi bagian penting dari proses transformasi energi fosil ke non fosil. Apalagi, Provinsi Jatim memperoleh berkah dan anugerah yang luar biasa berupa tenaga surya dari panas matahari,” katanya saat peresmian di Surabaya, Selasa.
Gubernur Khofifah menandaskan, bantuan PLTS Atap ini merupakan bagian dari menyicil proses transformasi dari penggunaan energi fosil ke non fosil.
"Karena energi fosil ke depan bisa habis. Tapi nonfosil, Insya Allah, merupakan anugerah sumber energi yang luar biasa dari tenaga surya, air, angin, maupun panas bumi," ujarnya.
Khofifah mengungkapkan berbagai sumber energi non fosil masih bisa dikembangkan dan dimanfaatkan sebagai sumber energi atau pembangkit listrik. Sehingga ia berharap penggunaannya bisa lebih dimaksimalkan lagi ke depan.
"Banyak anak bangsa yang sudah memiliki kemampuan, kapasitas dan kapabilitas untuk bisa mengeksplor untuk mengonversi dari energi fosil ke non fosil. Hari ini baru sebagian, yakni tenaga surya dari sinar matahari yang bisa kita maksimalkan. Belum tenaga angin, air atau panas bumi," katanya.
Terdata di Jawa Timur sampai sekarang telah terbangun PLTS dengan total kapasitas terpasang sebesar 68,41 MW.
Terdiri dari PLTS Atap sebesar 62,62 MW dan PLTS "Solar Home System" (SHS) yang tersebar dan komunal untuk memberikan akses energi masyarakat daerah terpencil dan kepulauan yang belum menikmati listrik.
"Betapa Allah telah memberikan anugerah luar biasa untuk mengkonversi energi dari fosil ke non fosil. Proses ini terjadi berkat sinergi kita semua. Mudah-mudahan semuanya manfaat dan barokah," ucap Khofifah.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Peresmian diawali dengan konvoi motor listrik oleh sebanyak 1.588 peserta di 12 kabupaten/kota wilayah Jatim yang tercatat dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).
Kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan 20 prasasti penerima bantuan PLTS Atap oleh Gubernur Khofifah.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Khofifah juga menyerahkan bantuan PLTS Atap kepada 18 Pondok Pesantren dan dua Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pelabuhan Perikanan di Jatim.
"Pemberian bantuan PLTS Atap maupun gebyar konvoi motor listrik ini menjadi bagian penting dari proses transformasi energi fosil ke non fosil. Apalagi, Provinsi Jatim memperoleh berkah dan anugerah yang luar biasa berupa tenaga surya dari panas matahari,” katanya saat peresmian di Surabaya, Selasa.
Gubernur Khofifah menandaskan, bantuan PLTS Atap ini merupakan bagian dari menyicil proses transformasi dari penggunaan energi fosil ke non fosil.
"Karena energi fosil ke depan bisa habis. Tapi nonfosil, Insya Allah, merupakan anugerah sumber energi yang luar biasa dari tenaga surya, air, angin, maupun panas bumi," ujarnya.
Khofifah mengungkapkan berbagai sumber energi non fosil masih bisa dikembangkan dan dimanfaatkan sebagai sumber energi atau pembangkit listrik. Sehingga ia berharap penggunaannya bisa lebih dimaksimalkan lagi ke depan.
"Banyak anak bangsa yang sudah memiliki kemampuan, kapasitas dan kapabilitas untuk bisa mengeksplor untuk mengonversi dari energi fosil ke non fosil. Hari ini baru sebagian, yakni tenaga surya dari sinar matahari yang bisa kita maksimalkan. Belum tenaga angin, air atau panas bumi," katanya.
Terdata di Jawa Timur sampai sekarang telah terbangun PLTS dengan total kapasitas terpasang sebesar 68,41 MW.
Terdiri dari PLTS Atap sebesar 62,62 MW dan PLTS "Solar Home System" (SHS) yang tersebar dan komunal untuk memberikan akses energi masyarakat daerah terpencil dan kepulauan yang belum menikmati listrik.
"Betapa Allah telah memberikan anugerah luar biasa untuk mengkonversi energi dari fosil ke non fosil. Proses ini terjadi berkat sinergi kita semua. Mudah-mudahan semuanya manfaat dan barokah," ucap Khofifah.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023