Hari Santri Nasional Tahun 2023 dirayakan secara meriah dan digelar selama tiga hari, mulai Jumat, 20 Oktober hingga Minggu, 22 Oktober 2023, yang dipusatkan di Kota Pahlawan Surabaya.

Salah satu agendanya adalah "Ijazah Kubro dan Pengukuhan Pimpinan Pusat Pagar Nusa Masa Khidmat 2023-2028" di Lapangan Jala Krida Mandala, Surabaya.

Sekitar 18 ribu pendekar Pagar Nusa tumplek blek (hadir) di sana. Banyak dari mereka yang sudah tiba sejak Minggu dini hari. Peserta yang hadir mengenakan setelan seragam kebesaran berwarna hitam.

Salah satu rangkaian acara Hari Santri Nasional Tahun 2023 juga dihadiri kepala negara, Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Presiden datang bersama jajaran menterinya dari Kabinet Indonesia Maju, seperti Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Ada juga Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Wakil Wali Kota Surabaya Armuji, dan Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa M Nabil Haroen.

Saat agenda lima tahunan Ijazah Kubro itu, Presiden Joko Widodo meminta secara khusus kepada seluruh pendekar Pagar Nusa agar mewujudkan ketenteraman bagi khalayak luas.

Apalagi perguruan silat Pimpinan M Nabil Haroen atau Gus Nabil merupakan salah satu Badan Otonom (Banom) Nahdlatul Ulama (NU).

NU juga banyak dikenal sebagai organisasi yang menjunjung tinggi nilai perdamaian dan membangun kemajuan peradaban Indonesia.


Semangat Persatuan.

Presiden Joko Widodo menitipkan pesan agar Pagar Nusa senantiasa merawat persatuan dan kerukunan antar anak bangsa Indonesia.

Pagar Nusa juga harus menjadi penengah ketika muncul konflik antara perguruan silat, sebab semua warga negara merupakan seduluran, satu kesatuan, dan lahir dari rahim yang sama, rahim ibu pertiwi.

Pesan presiden itu tak lain untuk menanamkan keyakinan kepada seluruh pendekar Pagar Nusa, baik hadir secara langsung maupun hanya menyaksikan dari daring bisa menjadi benteng pertahanan merawat kedaulatan negara dan terjun menangkal potensi ancaman yang mampu menggerus keutuhan Nusantara.

"Persatuan yang kuat harus terus dijaga agar semakin menghadapi rintangan dan tantangan," kata Jokowi.

Tidak hanya pesan, ucapan Presiden itu juga "diamini" Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, sapaan akrabnya.

Gus Yahya menginginkan Pagar Nusa menjadi berkah untuk Indonesia, untuk Nahdlatul Ulama, dan khususnya kemanusiaan.

Ijazah Kubro harus dimaknai dan diresapi secara batin sebagai jalan perjuangan untuk masa depan Indonesia.

Pesan presiden dan Ketua PBNU direspons positif oleh seluruh pendekar yang hadir, mereka lantang menyerukan keyakinan tersebut, sekalipun di tengah kondisi Surabaya yang terik.

Pendekar Pagar Nusa siap menyebarkan secara luas ke-seantero negeri, demi terjaganya stabilisasi dan keberlanjutan pembangunan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).


Harapan Presiden

Puluhan pengurus Pimpinan Pagar Nusa dikukuhkan, punya masa tugas mulai 2023 hingga 2028 atau lima tahun lamanya.

Presiden Jokowi punya harapan khusus ke para pengurus, yakni menyusun program memperkuat rasa nasionalisme para pendekar agar mampu menjadi benteng nusantara.

Filosofinya adalah benteng nusantara merupakan kekokohan yang menjadi penghalau ancaman.

Sebab di tengah derasnya kemajuan zaman sifat ancaman bukan sekadar nampak bentuk fisik, tetapi bisa masuk dengan cara lebih halus.

Hal itu harus disikapi dengan serius, sebab jika ancaman fisik seperti peperangan merusak bangunan, maka cara halus langsung merusak karakter dan jati diri bangsa.

Dampak yang ditimbulkan buka kerugian materiil tetapi menyangkut jati diri warga Indonesia.

Karena itu, presiden mengajak pengurus membentuk program yang mampu memperkuat rasa nasionalisme pendekar sebagai bangsa Indonesia.

"Saya mengharap kepengurusan Pagar Nusa yang baru harus mengembangkan program membentengi nusantara," ucapnya.

Sebagai penekanan, kepala negara meminta pengurus juga menyertakan rasa bangga kepada pendekar karena terlahir di tanah yang kaya akan budaya.

Marilah saya mengajak, mengasah, dan meningkatkan rasa cinta kita dan kebanggaan terhadap bangsa kita dengan melestarikan dan mengembangkan kekayaan budaya nusantara.

Komitmen Pagar Nusa.

Ketua Umum Pimpinan Pagar Nusa M Nabil Haroen atau Gus Nabil menyatakan bahwa Banom NU pimpinannya punya misi dan visi untuk menjamin terjaganya keutuhan negara.

Seluruh pendekar dimintanya tak hanya hebat dalam hal bertarung, tetapi juga menjunjung tinggi rasa persaudaraan antar pesilat dan masyarakat umum, karena pada dasarnya para pendekar juga merupakan Warga Negara Indonesia.

Setiap anggota Pagar Nusa di seluruh Indonesia wajib menjadi peneduh dan penyejuk, apabila muncul situasi panas. Setiap persoalan bisa rampung dengan cara bijak.

Selain itu, arahan itu juga untuk menjaga nama baik Nahdlatul Ulama dan para kiai yang selalu mengiri dan mendampingi perjalanan Pagar Nusa dengan tenaga dan doa.

Bahkan slogan pagar nusa dikatakannya adalah di atas lawan di bawah kawan atau dalam artian ketika bertanding sesama peserta harus saling bersaing meraih kemenangan, namun ketika rampung semuanya kembali seperti semula, menjadi manusia Indonesia yang menjunjung semangat persatuan.

"Pendekar harus memiliki sikap yang santun dan contoh yang baik," ujar Gus Nabil yang menyebut jas Presiden Jokowi sama seperti yang pernah dikenakan oleh Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, saat menghadiri musyawarah nasional perguruan silat itu beberapa tahun lalu.
 

Pewarta: Ananto Pradana

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023