Lumajang - Kegiatan Belajar dan Mengajar (KBM) di SMA Negeri Jatiroto, Kabupaten Lumajang terpaksa dihentikan akibat kesurupan massal yang dialami puluhan siswa di sekolah setempat, Senin. "Sedikitnya 22 siswa mengalami kesurupan dan tiba-tiba tidak sadarkan diri, sehingga seluruh siswa dipulangkan lebih awal," kata Kepala SMA Negeri Jatiroto, Eko Widodo. Menurut dia, awalnya hanya ada satu siswi yang bernama Rahmawati yang mengalami histeris, namun sejumlah siswi yang pingsan usai upacara bendera yang dirawat di unit kesehatan sekolah (UKS) mendadak mengalami hal sama yakni histeris. "Tidak lama kemudian, sejumlah siswa yang berada di ruang kelas tiba-tiba berteriak histeris dan pingsan. Sejumlah siswa yang kesurupan dibawa ke musala sekolah dan ruang UKS," paparnya. Untuk mengantisipasi meluasnya kesurupan yang dialami oleh siswa SMA Negeri Jatiroto, kata dia, pihak sekolah membuat kebijakan untuk memulangkan siswa sebelum jam sekolah berakhir. "Kami memulangkan sebanyak 697 siswa SMA Negeri Jatiroto sekitar pukul 09.30 WIB untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Pihak sekolah juga menghubungi keluarga siswa yang mengalami kesurupan, agar menjemputnya dan membawa pulang," katanya menambahkan. Banyaknya siswa yang histeris dan kesurupan, lanjut dia, menyebabkan guru-guru menghentikan kegiatan belajar karena banyak siswa yang tidak bisa konsentrasi belajar dan guru-guru sibuk untuk menenangkan siswa yang kesurupan. "Kegiatan belajar tidak akan efektif karena jumlah siswa yang kesurupan terus bertambah, sehingga ratusan siswa dipulangkan lebih awal," ucapnya. Eko menjelaskan pihak sekolah juga memanggil sejumlah tokoh agama untuk melakukan doa bersama dan mengetahui penyebab kesurupan massal yang dialami 22 siswa SMA Negeri Jatiroto. "Saya berharap siswa yang mengalami kesurupan tidak trauma untuk pergi ke sekolah pada keesokan harinya," katanya. Sementara guru bimbingan konseling (BK) SMA Negeri Jatiroto, Dewi, mengatakan seluruh siswa yang mengalami kesurupan sudah ditenangkan oleh guru-guru, selanjutnya dibawa pulang ke rumah masing-masing oleh keluarganya. "Saya tidak tahu pasti penyebab kesurupan massal di sekolah, namun salah satu siswa yang kesurupan mengatakan kalau rumah salah satu 'makhluk halus' di sekitar sekolah digusur dan itu bisa diartikan sendiri," katanya menambahkan.

Pewarta:

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011