Dalam rangkaian ASEAN Panji Festival, pada Jumat malam (20/10) para delegasi dari 8 negara, dijamu makan malam di halaman Balai Kota Malang. Kehangatan dan keakraban terlihat diantara semua tamu dan para delegasi.
Para delegasi yang berasal dari Malaysia, Laos, Kamboja, Myanmar, Filipina, Singapura, Vietnam dan Indonesia sebagai tuan rumah, berbaur saat menikmati jamuan dan hiburan yang disajikan.
Selain sebagai bentuk penghormatan dan memberi hiburan, momen ini sekaligus untuk mempromosikan aneka kuliner, misalnya bakso, soto dan rawon. Sehingga Indonesia, khususnya kota Malang tidak hanya dikenal dengan budayanya.
Beberapa hal itu yang disampaikan kepala dinas pendidikan dan kebudayaan (Dindikbud) kota Malang, Suwarjana SE MM disela-sela acara tersebut. Dari gelaran seperti ini, kata dia, juga sebagai ajang mempererat hubungan antar negara melalui para delegasinya.
Ditambahkan Suwarjana, juga akan saling bertukar budaya antar negara dari gelaran ini. Apalagi pada Sabtu (21/10) malam dimana mereka akan tampil dalam satu panggung untuk membawakan cerita Panji. "Tentu semua itu akan sangat luar biasa dan membanggakan," katanya.
Begitu juga acara malam ini, lanjut Suwarjana, tidak kalah menarik dan mengandung sejarah. Balai kota Malang dan Alun-alun Tugu ini merupakan salah satu bukti atau peninggalan sejarah bangsa Indonesia.
"ASEAN Panji Festival akan menjadi sejarah tersendiri, khususnya bagi kota Malang. Ajang ini pun, bisa menjadi sarana belajar atau untuk menambah pengetahuan bahwa cerita Panji tidak hanya ada di pulau Jawa atau Indonesia. Kita harus bangga akan hal ini," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Para delegasi yang berasal dari Malaysia, Laos, Kamboja, Myanmar, Filipina, Singapura, Vietnam dan Indonesia sebagai tuan rumah, berbaur saat menikmati jamuan dan hiburan yang disajikan.
Selain sebagai bentuk penghormatan dan memberi hiburan, momen ini sekaligus untuk mempromosikan aneka kuliner, misalnya bakso, soto dan rawon. Sehingga Indonesia, khususnya kota Malang tidak hanya dikenal dengan budayanya.
Beberapa hal itu yang disampaikan kepala dinas pendidikan dan kebudayaan (Dindikbud) kota Malang, Suwarjana SE MM disela-sela acara tersebut. Dari gelaran seperti ini, kata dia, juga sebagai ajang mempererat hubungan antar negara melalui para delegasinya.
Ditambahkan Suwarjana, juga akan saling bertukar budaya antar negara dari gelaran ini. Apalagi pada Sabtu (21/10) malam dimana mereka akan tampil dalam satu panggung untuk membawakan cerita Panji. "Tentu semua itu akan sangat luar biasa dan membanggakan," katanya.
Begitu juga acara malam ini, lanjut Suwarjana, tidak kalah menarik dan mengandung sejarah. Balai kota Malang dan Alun-alun Tugu ini merupakan salah satu bukti atau peninggalan sejarah bangsa Indonesia.
"ASEAN Panji Festival akan menjadi sejarah tersendiri, khususnya bagi kota Malang. Ajang ini pun, bisa menjadi sarana belajar atau untuk menambah pengetahuan bahwa cerita Panji tidak hanya ada di pulau Jawa atau Indonesia. Kita harus bangga akan hal ini," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023