Ketua Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Pemuda Pancasila Jawa Timur AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menegaskan kader Pemuda Pancasila wajib mengkaji dan meninjau ulang sistem bernegara saat ini.

"Kemudian sebagai kader Pemuda Pancasila harus ikut dalam aksi nyata mengembalikan sistem demokrasi Pancasila yang merupakan gagasan orisinil para pendiri bangsa untuk dapat diimplementasikan kembali dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," ujarnya saat memberi sambutan dalam Musyawarah Cabang (Muscab) IX Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila Kota Surabaya, di Surabaya, Sabtu.

LaNyalla menjelaskan praktik ketatanegaraan Indonesia saat ini sudah jauh menyimpang dari nilai-nilai Pancasila sebagai falsafah dasar bangsa dan negara. 

"Maka dari itu, pada kesempatan ini saya menegaskan dan mengingatkan bahwa tugas utama Pemuda Pancasila saat ini yakni menjaga ideologi Pancasila agar tetap menjadi nafas dan jalan kehidupan bangsa dan negara ini," katanya.

Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI tersebut menambahkan telah mengambil sikap secara kelembagaan untuk menawarkan proposal kenegaraan kepada seluruh pemangku kepentingan bangsa.

"Sudah saya tawarkan untuk kembali kepada sistem bernegara sesuai rumusan para pendiri bangsa untuk kemudian diperkuat dan disempurnakan. Sistem bernegara hari ini yang diakibatkan oleh kecelakaan perubahan konstitusi di era reformasi harus diakhiri dengan cara kembali kepada rumusan asli sistem bernegara dan sistem ekonomi Pancasila," ujar LaNyalla Mattalitti.

Selain itu, pihaknya mendorong lahirnya konsensus nasional melalui kesadaran kolektif bangsa, bahwa harus kembali menerapkan sistem bernegara dan sistem ekonomi yang dirumuskan para pendiri bangsa.

"Kader Pemuda Pancasila harus menyuarakan hal ini. Harus menjelaskan kepada semua stakeholder bangsa. Sampaikan kepada rakyat. Sampaikan di lingkungan saudara masing-masing. Jelaskan secara gamblang dengan bahasa yang mudah dipahami oleh rakyat," ucapnya.

Tak hanya itu, dirinya juga meminta kader Pemuda Pancasila untuk mempelajari dengan seksama dan utuh proposal kenegaraan yang disampaikan oleh DPD RI.

"Sehingga negara tidak mengulang praktik penyimpangan yang terjadi di era orde lama dan orde baru," tuturnya.

Pewarta: Naufal Ammar Imaduddin

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023