Penjabat Bupati Lumajang Indah Wahyuni meninjau pos pantau aliran lahar dingin Gunung Semeru di Desa Sumberwuluh, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur untuk memastikan semuanya dalam kondisi aman.
"Keadaan geografis di Lumajang dikelilingi oleh tiga gunung, yakni Gunung Semeru, Bromo, dan Lemongan, sehingga kami harus bisa berdamai dengan bencana," katanya saat meninjau pos yang berada di Dusun Curah Kobokan, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jumat.
Menurutnya letak geografis Kabupaten Lumajang yang dikelilingi perbukitan dan keberadaan tiga gunung tersebut membuat beberapa wilayah rawan terjadi bencana alam.
"Antisipasi yang dilakukan oleh Pemkab Lumajang adalah salah satunya melakukan mitigasi risiko terjadinya bencana, dengan mempunyai sistem peringatan dini atau early warning system dalam kebencanaan di pos pantau tersebut," katanya.
Ia menjelaskan Pemkab Lumajang sudah melakukan antisipasi penanggulan di beberapa titik untuk bisa melakukan mitigasi dan sistem peringatan dini atau early warning system (EWS) untuk memantau Gunung Semeru masih bekerja optimal, sehingga hal itu yang dilakukan untuk bisa melihat situasi dan kondisi yang ada.
"Kami akan terus melakukan edukasi ke masyarakat melalui simulasi, terutama untuk masyarakat yang paling dekat dengan aliran lahar Gunung Semeru," katanya.
Masyarakat tentu tidak mengharapkan adanya bencana, tetapi apabila bencana terjadi maka masyarakat sudah paham apa yang harus dilakukan dan instansi terkait telah bersiap siaga menangani bencana alam Gunung Semeru.
Berdasarkan data petugas Pos Pantau Gunung Semeru di Gunung Sawur pada Jumat pukul 12.00-18.00 WIB, aktivitas Gunung Semeru mengalami 22 kali gempa letusan, tiga kali gempa guguran, delapan kali gempa embusan, lima kali harmonik, dan dua kali gempa tektonik jauh.
Kemudian untuk pengamatan secara visual, gunung yang memiliki ketinggian 3.676 mdpl itu terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-II, teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis dengan ketinggian sekitar 50-100 meter dari puncak. Cuaca cerah hingga berawan, angin lemah ke arah barat daya dan barat.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Keadaan geografis di Lumajang dikelilingi oleh tiga gunung, yakni Gunung Semeru, Bromo, dan Lemongan, sehingga kami harus bisa berdamai dengan bencana," katanya saat meninjau pos yang berada di Dusun Curah Kobokan, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jumat.
Menurutnya letak geografis Kabupaten Lumajang yang dikelilingi perbukitan dan keberadaan tiga gunung tersebut membuat beberapa wilayah rawan terjadi bencana alam.
"Antisipasi yang dilakukan oleh Pemkab Lumajang adalah salah satunya melakukan mitigasi risiko terjadinya bencana, dengan mempunyai sistem peringatan dini atau early warning system dalam kebencanaan di pos pantau tersebut," katanya.
Ia menjelaskan Pemkab Lumajang sudah melakukan antisipasi penanggulan di beberapa titik untuk bisa melakukan mitigasi dan sistem peringatan dini atau early warning system (EWS) untuk memantau Gunung Semeru masih bekerja optimal, sehingga hal itu yang dilakukan untuk bisa melihat situasi dan kondisi yang ada.
"Kami akan terus melakukan edukasi ke masyarakat melalui simulasi, terutama untuk masyarakat yang paling dekat dengan aliran lahar Gunung Semeru," katanya.
Masyarakat tentu tidak mengharapkan adanya bencana, tetapi apabila bencana terjadi maka masyarakat sudah paham apa yang harus dilakukan dan instansi terkait telah bersiap siaga menangani bencana alam Gunung Semeru.
Berdasarkan data petugas Pos Pantau Gunung Semeru di Gunung Sawur pada Jumat pukul 12.00-18.00 WIB, aktivitas Gunung Semeru mengalami 22 kali gempa letusan, tiga kali gempa guguran, delapan kali gempa embusan, lima kali harmonik, dan dua kali gempa tektonik jauh.
Kemudian untuk pengamatan secara visual, gunung yang memiliki ketinggian 3.676 mdpl itu terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-II, teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis dengan ketinggian sekitar 50-100 meter dari puncak. Cuaca cerah hingga berawan, angin lemah ke arah barat daya dan barat.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023