Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menyatakan pentingnya peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) dalam negeri yang akan bekerja ke luar negeri untuk dapat bersaing dengan tenaga kerja dari negara lainnya.

Hal tersebut, disampaikan saat memantau kegiatan "Upgrading Asesor Kompetensi LSP Pekerja Domestik" yang diselenggarakan oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Institute.

"Tentu kita perlu mendorong agar pemerataan peningkatan SDM dalam negeri kita, agar meningkatkan kemampuan mereka. Kebutuhan itu terus berkembang. Dan, kita harus menyesuaikan dengan kebutuhan negara-negara tujuan," kata LaNyalla dalam keterangannya yang diterima di Surabaya, Jumat.

Secara umum, senator asal Jawa Timur tersebut menegaskan bahwa perlu dilakukan penyesuaian regulasi oleh pemerintah untuk mengantisipasi perubahan yang cepat di era disrupsi saat ini. 

"Saat ini, kita sudah menghadapi era disrupsi teknologi yang sangat cepat. Akan sangat berat tantangan bagi kita untuk membangun SDM. Maka, peningkatan kapasitas SDM amat penting untuk menjadi perhatian serius," kata LaNyalla. 

Menurut LaNyalla, yang dilihat dari World Statistics, dalam 10 tahun terakhir persentase pekerja profesional di Indonesia masih di kisaran angka 4,90 persen, sementara tenaga teknisi profesional di angka 2,40 persen.

"Padahal profesi tersebut adalah profesi yang relatif dapat bertahan di era disrupsi teknologi. Artinya, human development untuk mewujudkan human capital menghadapi tantangan yang tidak mudah, apalagi dengan orientasi sesuai kebutuhan dunia usaha, dunia industri, dan dunia kerja masa depan," ujarnya.

Baca juga: LaNyalla ingatkan masyarakat agar berpegang teguh pada Pancasila

Menurut dia, kompetisi global memaksa kompetensi SDM di pasar tenaga kerja menjadi syarat utama.

Namun, dirinya menegaskan bahwa masyarakat butuh SDM yang unggul berhati Indonesia, berideologi Pancasila. 

"SDM suatu bangsa adalah wajah bangsa itu sendiri. Karena itu, ide besar atau muara dari program seperti ini harus menjadi satu goal, yaitu Indonesia Kompeten," katanya.

La Nyalla menjelaskan, karakteristik SDM unggul memiliki dua ciri utama, yakni SDM harus kompetitif dalam karakter seperti pekerja keras, jujur, kolaboratif, solutif dan entrepreneurship

"Kedua, SDM harus kompetitif dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan menguasai the emerging skills, yang mampu mengisi the emerging jobs dan inovatif serta mampu membangun the emerging business," ujar LaNyalla.

Baca juga: LaNyalla ajak anggota FKKPI gelorakan semangat nasionalisme kebangsaan

Sementara itu, Wakil ketua umum Kadin Jatim Bidang SDM Nurul Indah Susanti mengatakan kegiatan upgrading yang diikuti 108 peserta tersebut diselenggarakan dalam rangka menindaklanjuti Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor 239 Tahun 2022 tentang SKKNI dan Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor 067 Tahun 2023 tentang KKNI Bidang Pekerja Domestik.

"Selain itu juga kegiatan _upgrading_ ini diselenggarakan dalam rangka persiapan dibukanya moratorium penempatan pekerja migran Indonesia ke Kerajaan Saudi Arabia," kata Nurul yang juga menjabat sebagai Direktur KADIN Institute.

Dengan adanya perubahan dan penyesuaian skema terbaru itu, lanjutnya, pemerintah perlu memastikan apakah Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (PPPMI) dan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) telah siap serta memastikan kualitas SDM PMI yang akan bekerja ke Luar Negeri Negeri.

"Upgrading ini juga diselenggarakan dalam rangka memperbaiki dan meningkatkan kualitas SDM," ucap Nurul sebagai pemateri, sekaligus sebagai Master Asesor BNSP pada kegiatan tersebut.

Pewarta: Naufal Ammar Imaduddin

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023