Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menghadiri acara pembaretan siswa dari SMAN Taruna se-Jawa Timur, yang digelar di Lapangan Brigade Infanteri Mekanis 16 Wirayudha Kediri.
"Ini adalah pembaretan SMA Taruna se-Jatim pertama kali dilakukan bersama-sama, SMAN Taruna Nala, SMAN Taruna Angkasa, SMAN Taruna Bhayangkara, SMAN Taruna Brawijaya, SMAN Taruna Madani," katanya setelah kegiatan itu, Rabu.
Kegiatan itu diikuti oleh 1.038 pelajar. Prosesi pembaretan diawali dengan penyiraman air bunga oleh Gubernur Khofifah. Kemudian dilanjutkan dengan prosesi pelepasan topi rimba baru lalu pemasangan baret kepada perwakilan taruna-taruni. Melengkapi prosesi sakral tersebut, para taruna-taruni se-Jatim tersebut juga membacakan ikrar SMA Taruna Jawa Timur.
Dalam amanatnya, Gubernur Khofifah menyampaikan bahwa pembaretan ini menjadi awal pembangunan cikal bakal generasi emas menuju Indonesia 2045. Karena itu, ia berharap para taruna-taruni dan para pendidik di SMA Taruna se-Jatim saling bersinergi mewujudkan pendidikan karakter yang mumpuni.
"Pagi ini kami berkhidmat ingin membimbing anak-anak kita. Merekalah generasi 'very important person' (VIP), Inilah anak-anak yang kami persiapkan menjadi generasi emas ketika Indonesia memasuki Indonesia Emas 2045. Indonesia harus terjaga karakter bangsanya melalui karakter masyarakatnya. Ini dimulai dengan menjaga karakter putra-putri didiknya," katanya.
Gubernur menambahkan, terdapat empat pilar yang harus dibangun menuju Indonesia Emas 2045. Pilar pertama adalah pembangunan SDM. Pembangunan SDM ini mencakup pembangunan lahir, batin, dan karakter. Membangun karakter yang kuat bisa dilakukan dalam sebuah sistem boarding school dan SMA Taruna di Jatim melakukan format ini.
Ia juga menegaskan terkait ikrar SMA Taruna Jawa Timur agar ikrar itu tidak hanya dibaca atau dihafalkan melainkan diimplementasikan. Bahkan ia meminta agar ikrar itu dibacakan secara rutin agar seluruh taruna-taruni memaknai lahir batin ikrar tersebut.
"Saya minta tolong kata demi kata kalimat demi kalimat dari ikrar tersebut bisa diimplementasikan. Agar tidak sekedar hafal tapi diimplementasikan secara nyata. Pada kepala sekolah, guru, mentor, pengasuh, saya mohon bisa terus menerus mengingatkan ikrar yang sudah dibacakan. Bahkan kalau bisa dibaca rutin. Apakah akan dibacakan setiap apel di Senin pagi, atau justru akan dibaca di setiap pagi sebelum memulai pembelajaran di masing-masing kelas," kata dia.
Gubernur juga menambahkan keberadaan SMA Taruna Jatim telah menghasilkan siswa dengan prestasi akademik dengan karakter wawasan kebangsaan, bela negara, cinta Tanah Air dan kedisiplinan yang tinggi.
"SMA Taruna ini memiliki academic achievement yang luar biasa. Bahkan bisa menjadi referensi bagi provinsi-provinsi yang lain. Dan kami harapkan para taruna bisa menjadi speaker NKRI, menjaga NKRI, menguatkan NKRI, dan membangun harkat martabat bangsa di mata dunia," kata dia.
Ia berharap, ke depan akan bisa diselenggarakan forum yang lebih memungkinkan mereka bertemu gagasan dan pikiran lewat berbagai program. Formatnya bisa lewat olimpiade sains, seni, dan olahraga untuk memperkuat kekerabatan mereka.
Turut hadir dalam acara itu di antaranya Kepala Dinas Pendidikan AL Laksamana Pertama TNI Dodi Agus Prasetyo, Komandan STTAL Laksamana Pertama TNI Mukhlis, Wakil Bupati Kediri Dewi Mariya Ulfa, beberapa Kepala OPD Pemprov Jatim, serta para Kacabdin Pemprov Jatim.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Ini adalah pembaretan SMA Taruna se-Jatim pertama kali dilakukan bersama-sama, SMAN Taruna Nala, SMAN Taruna Angkasa, SMAN Taruna Bhayangkara, SMAN Taruna Brawijaya, SMAN Taruna Madani," katanya setelah kegiatan itu, Rabu.
Kegiatan itu diikuti oleh 1.038 pelajar. Prosesi pembaretan diawali dengan penyiraman air bunga oleh Gubernur Khofifah. Kemudian dilanjutkan dengan prosesi pelepasan topi rimba baru lalu pemasangan baret kepada perwakilan taruna-taruni. Melengkapi prosesi sakral tersebut, para taruna-taruni se-Jatim tersebut juga membacakan ikrar SMA Taruna Jawa Timur.
Dalam amanatnya, Gubernur Khofifah menyampaikan bahwa pembaretan ini menjadi awal pembangunan cikal bakal generasi emas menuju Indonesia 2045. Karena itu, ia berharap para taruna-taruni dan para pendidik di SMA Taruna se-Jatim saling bersinergi mewujudkan pendidikan karakter yang mumpuni.
"Pagi ini kami berkhidmat ingin membimbing anak-anak kita. Merekalah generasi 'very important person' (VIP), Inilah anak-anak yang kami persiapkan menjadi generasi emas ketika Indonesia memasuki Indonesia Emas 2045. Indonesia harus terjaga karakter bangsanya melalui karakter masyarakatnya. Ini dimulai dengan menjaga karakter putra-putri didiknya," katanya.
Gubernur menambahkan, terdapat empat pilar yang harus dibangun menuju Indonesia Emas 2045. Pilar pertama adalah pembangunan SDM. Pembangunan SDM ini mencakup pembangunan lahir, batin, dan karakter. Membangun karakter yang kuat bisa dilakukan dalam sebuah sistem boarding school dan SMA Taruna di Jatim melakukan format ini.
Ia juga menegaskan terkait ikrar SMA Taruna Jawa Timur agar ikrar itu tidak hanya dibaca atau dihafalkan melainkan diimplementasikan. Bahkan ia meminta agar ikrar itu dibacakan secara rutin agar seluruh taruna-taruni memaknai lahir batin ikrar tersebut.
"Saya minta tolong kata demi kata kalimat demi kalimat dari ikrar tersebut bisa diimplementasikan. Agar tidak sekedar hafal tapi diimplementasikan secara nyata. Pada kepala sekolah, guru, mentor, pengasuh, saya mohon bisa terus menerus mengingatkan ikrar yang sudah dibacakan. Bahkan kalau bisa dibaca rutin. Apakah akan dibacakan setiap apel di Senin pagi, atau justru akan dibaca di setiap pagi sebelum memulai pembelajaran di masing-masing kelas," kata dia.
Gubernur juga menambahkan keberadaan SMA Taruna Jatim telah menghasilkan siswa dengan prestasi akademik dengan karakter wawasan kebangsaan, bela negara, cinta Tanah Air dan kedisiplinan yang tinggi.
"SMA Taruna ini memiliki academic achievement yang luar biasa. Bahkan bisa menjadi referensi bagi provinsi-provinsi yang lain. Dan kami harapkan para taruna bisa menjadi speaker NKRI, menjaga NKRI, menguatkan NKRI, dan membangun harkat martabat bangsa di mata dunia," kata dia.
Ia berharap, ke depan akan bisa diselenggarakan forum yang lebih memungkinkan mereka bertemu gagasan dan pikiran lewat berbagai program. Formatnya bisa lewat olimpiade sains, seni, dan olahraga untuk memperkuat kekerabatan mereka.
Turut hadir dalam acara itu di antaranya Kepala Dinas Pendidikan AL Laksamana Pertama TNI Dodi Agus Prasetyo, Komandan STTAL Laksamana Pertama TNI Mukhlis, Wakil Bupati Kediri Dewi Mariya Ulfa, beberapa Kepala OPD Pemprov Jatim, serta para Kacabdin Pemprov Jatim.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023