PT Semen Indonesia Tbk (SIG) melakukan akselerasi transformasi menggunakan komputasi awan atau cloud computing untuk mendukung proses bisnis di wilayah operasional perusahaan yang luas mencakup seluruh wilayah Indonesia dan Vietnam.
Senior Vice President of Group Head Information & Communication Technology SIG Anindio Daneswara mengatakan, sejumlah tantangan yang masih dihadapi industri semen saat ini mendorong SIG untuk memanfaatkan teknologi cloud guna meningkatkan keunggulan operasional dan menciptakan peluang pada efisiensi dan kinerja keuangan perusahaan.
"SIG memiliki spektrum operasional yang sangat luas yang didukung ratusan sistem dan aplikasi, termasuk ERP (Enterprise Resource Planning) dan aplikasi khusus yang bersifat kritikal, sehingga membutuhkan dukungan infrastruktur teknologi yang memadai," kata Anindio melalui keterangan resmi di Jakarta, Senin.
Perseroan pun telah bermitra bersama Amazon Web Services (AWS).
Baca juga: Semen Indonesia lakukan penguatan digitalisasi pada berbagai lini bisnis
Anindio menjelaskan, sebagai pemimpin industri semen nasional saat ini SIG menguasai lebih dari 50 persen pangsa pasar. Dalam menjalankan bisnisnya, SIG didukung pabrik semen terintegrasi di sembilan lokasi, pabrik pengemasan di 26 lokasi, delapan pabrik penggilingan semen, tujuh pelabuhan, 385 distributor dan lebih dari 70.000 toko ritel. Dengan operasi yang begitu besar, maka diperlukan adanya keandalan teknologi yang kuat dan fleksibel.
"Pemanfaatan teknologi cloud diharapkan dapat meningkatkan keandalan dan fleksibilitas dari sistem teknologi informasi dan komunikasi SIG guna menangani kompleksitas dan skala operasional Perusahaan," ujar Anindio.
Menurut Anindio, teknologi cloud mampu mendukung ketersediaan data dan analisis yang membantu manajemen SIG dalam pengambilan keputusan di seluruh kegiatan operasional perusahaan.
Hal tersebut, lanjutnya, dikarenakan cloud memiliki keunggulan dalam pemrosesan dan penyimpanan data, serta menjadi fondasi dasar agar pemanfaatan data analytics dan artificial intelligence (AI) yang dapat digunakan dalam perusahaan.
Ia menambahkan, mayoritas dari sistem aplikasi kritikal di SIG sudah beroperasi menggunakan tekonologi cloud pada awal tahun 2022. Pada tahun yang sama, SIG berhasil go live dengan inisiatif big data analytics platform yang menjadi sumber informasi tunggal yang kredibel untuk membantu manajemen dalam pengambilan keputusan.
"Perpindahan dari on-premise menjadi cloud ini diperkirakan meningkatkan kecepatan proses komputasi hingga 1,6 kali dan berkontribusi pada peningkatan efisiensi penggunaan computing resources sebesar 20 persen. Secara umum, dengan cost leadership dari penggunaan teknologi cloud, kita mempunyai potensi penurunan biaya operasional sekitar 30-40 persen," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Senior Vice President of Group Head Information & Communication Technology SIG Anindio Daneswara mengatakan, sejumlah tantangan yang masih dihadapi industri semen saat ini mendorong SIG untuk memanfaatkan teknologi cloud guna meningkatkan keunggulan operasional dan menciptakan peluang pada efisiensi dan kinerja keuangan perusahaan.
"SIG memiliki spektrum operasional yang sangat luas yang didukung ratusan sistem dan aplikasi, termasuk ERP (Enterprise Resource Planning) dan aplikasi khusus yang bersifat kritikal, sehingga membutuhkan dukungan infrastruktur teknologi yang memadai," kata Anindio melalui keterangan resmi di Jakarta, Senin.
Perseroan pun telah bermitra bersama Amazon Web Services (AWS).
Baca juga: Semen Indonesia lakukan penguatan digitalisasi pada berbagai lini bisnis
Anindio menjelaskan, sebagai pemimpin industri semen nasional saat ini SIG menguasai lebih dari 50 persen pangsa pasar. Dalam menjalankan bisnisnya, SIG didukung pabrik semen terintegrasi di sembilan lokasi, pabrik pengemasan di 26 lokasi, delapan pabrik penggilingan semen, tujuh pelabuhan, 385 distributor dan lebih dari 70.000 toko ritel. Dengan operasi yang begitu besar, maka diperlukan adanya keandalan teknologi yang kuat dan fleksibel.
"Pemanfaatan teknologi cloud diharapkan dapat meningkatkan keandalan dan fleksibilitas dari sistem teknologi informasi dan komunikasi SIG guna menangani kompleksitas dan skala operasional Perusahaan," ujar Anindio.
Menurut Anindio, teknologi cloud mampu mendukung ketersediaan data dan analisis yang membantu manajemen SIG dalam pengambilan keputusan di seluruh kegiatan operasional perusahaan.
Hal tersebut, lanjutnya, dikarenakan cloud memiliki keunggulan dalam pemrosesan dan penyimpanan data, serta menjadi fondasi dasar agar pemanfaatan data analytics dan artificial intelligence (AI) yang dapat digunakan dalam perusahaan.
Ia menambahkan, mayoritas dari sistem aplikasi kritikal di SIG sudah beroperasi menggunakan tekonologi cloud pada awal tahun 2022. Pada tahun yang sama, SIG berhasil go live dengan inisiatif big data analytics platform yang menjadi sumber informasi tunggal yang kredibel untuk membantu manajemen dalam pengambilan keputusan.
"Perpindahan dari on-premise menjadi cloud ini diperkirakan meningkatkan kecepatan proses komputasi hingga 1,6 kali dan berkontribusi pada peningkatan efisiensi penggunaan computing resources sebesar 20 persen. Secara umum, dengan cost leadership dari penggunaan teknologi cloud, kita mempunyai potensi penurunan biaya operasional sekitar 30-40 persen," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023