Pemerintah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur memberikan bantuan 3,5 ton bibit bawang merah dari dana bagi hasil cukai dan hasil tembakau (DBHCHT) untuk menjaga ketahanan pangan di kabupaten setempat.
"Kami memberikan bantuan 3,5 ton bibit bawang merah kepada Kelompok Tani (Poktan) Dewi Sri yang akan ditanam di lahan seluas 3,5 hektare di Desa Sukosari, Kecamatan Kunir," kata Kepala Bidang Hortikultura Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lumajang Hendra Suwandaru di kabupaten setempat, Sabtu.
Menurut dia penanaman ribuan bibit bawang merah tersebut merupakan bantuan dari DBHCHT dan bibit komoditas pangan yang ditanam itu berjenis biru lancur. Selain bibit, pihaknya juga memberikan bantuan pupuk untuk petani di Desa Sukosari.
"Selain bibit, kami juga memberikan fungisida 15 kilogram, pupuk vertila sebanyak 2 ton untuk 10 petani di Desa Sukosari tersebut," tuturnya.
Ia mengatakan bahwa ditanam nya bawang merah itu bertujuan untuk mencegah inflasi karena harga bawang merah cenderung stabil yakni di kisaran Rp15 ribu per kilogram dari petani.
Kabupaten Lumajang berpotensi sebagai sentra penghasil bawang merah di Jawa Timur, bahkan melihat kontur tanah dan iklim di Lumajang begitu mendukung untuk menanam bawang merah.
"Untuk meningkatkan nilai jual juga, kami mengedukasi petani agar menjual produk olahan bawang merah seperti bawang goreng," katanya.
Bawang merah menjadi salah satu alternatif komoditas hasil pertanian yang menjanjikan di Kabupaten Lumajang karena tidak hanya harga jualnya yang bagus, namun juga diuntungkan dari masa tanam yang lebih singkat daripada komoditas lain seperti tembakau dan jagung.
Berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lumajang, komoditas bawang merah yang ditanam di Kecamatan Kunir merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah dalam diversifikasi komoditas pertanian.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Kami memberikan bantuan 3,5 ton bibit bawang merah kepada Kelompok Tani (Poktan) Dewi Sri yang akan ditanam di lahan seluas 3,5 hektare di Desa Sukosari, Kecamatan Kunir," kata Kepala Bidang Hortikultura Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lumajang Hendra Suwandaru di kabupaten setempat, Sabtu.
Menurut dia penanaman ribuan bibit bawang merah tersebut merupakan bantuan dari DBHCHT dan bibit komoditas pangan yang ditanam itu berjenis biru lancur. Selain bibit, pihaknya juga memberikan bantuan pupuk untuk petani di Desa Sukosari.
"Selain bibit, kami juga memberikan fungisida 15 kilogram, pupuk vertila sebanyak 2 ton untuk 10 petani di Desa Sukosari tersebut," tuturnya.
Ia mengatakan bahwa ditanam nya bawang merah itu bertujuan untuk mencegah inflasi karena harga bawang merah cenderung stabil yakni di kisaran Rp15 ribu per kilogram dari petani.
Kabupaten Lumajang berpotensi sebagai sentra penghasil bawang merah di Jawa Timur, bahkan melihat kontur tanah dan iklim di Lumajang begitu mendukung untuk menanam bawang merah.
"Untuk meningkatkan nilai jual juga, kami mengedukasi petani agar menjual produk olahan bawang merah seperti bawang goreng," katanya.
Bawang merah menjadi salah satu alternatif komoditas hasil pertanian yang menjanjikan di Kabupaten Lumajang karena tidak hanya harga jualnya yang bagus, namun juga diuntungkan dari masa tanam yang lebih singkat daripada komoditas lain seperti tembakau dan jagung.
Berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lumajang, komoditas bawang merah yang ditanam di Kecamatan Kunir merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah dalam diversifikasi komoditas pertanian.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023