Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan menambah tiga Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) hingga 2014 untuk memenuhi tingginya permintaan tenaga pilot domestik.
"Tiga STPI itu di Medan, Sumatera Utara, Sumenep, Madura Jawa Timur dan Papua," kata Kepala Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia (SDM) Perhubungan, Capt. Bobby R. Mamahit kepada pers, di Jakarta, Jumat.
Ia menjelaskan, tambahan STPI itu diperlukan untuk mengejar ketertinggalan kebutuhan pilot dalam negeri yang mencapai 800 pilot per tahun.
"Kemampuan sekolah pilot dalam negeri baru 300 pilot per tahun," katanya.
Untuk itu, lanjut dia, diperlukan tambahan STPI-STPI baru di Indonesia.
Ia mengatakan, dari tiga STPI tersebut, paling cepat bisa direalisasikan adalah di Medan karena prasarananya sudah relatif lengkap.
"Jika bandara komersil Kualanamu selesai tahun depan, maka bandara Polonia bisa untuk STPI. Jadi, Medan tahun depan sudah bisa mulai," katanya.
Sementara untuk STPI di Sumenep dan Papua, katanya, masih dalam proses studi kelayakan dan proses disain detil bangunan (DED).
"Untuk Sumenep dalam proses persiapan studi dan ded. Diperlukan sekitar Rp2 miliar. Demikian juga untuk Papua," katanya.
Untuk kedua wilayah itu, katanya, masing-masing sudah memiliki ruang udara untuk berlatih dan bandara. Sumenep memiliki Bandara Trunojoyo dan Bandara Jefman.
Bobby juga memperkirakan, untuk membangun sebuah STPI baru, diperlukan anggaran sekitar Rp100 miliar dengan rincian Rp50 miliar untuk prasarana dan Rp50 miliar sarana seperti simulator pesawat dan pesawat latihnya.
"Jadi, kalau tiga STPI, kita perlukan anggaran Rp300 miliar," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011