Pemerintah Kota Madiun, Jawa Timur, memberikan subsidi kepada warga dalam pembelian beras guna menekan inflasi dan menurunkan harga komoditas pangan tersebut yang masih tinggi di pasaran.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Madiun Ansar Rosidi mengatakan beras bersubsidi tersebut tersedia di pasar murah berjuluk "Warung Tekan Inflasi" (Wartek) yang terdapat di sejumlah titik,  yakni di wartek Jalan Merpati, Pasar Besar Madiun, Pasar Sleko dan Pasar Kojo.

"Subsidi ini ini untuk membantu masyarakat memperoleh beras, terutama bagi masyarakat kalangan menengah ke bawah. Makanya yang disubsidi beras medium, sifatnya kita operasi pasar di wartek," ujar Ansar Rosidi di Madiun, Kamis.

Menurut dia, subsidi yang diberikan sebesar Rp5.000 untuk beras kemasan 5 kilogram yang dijual di wartek tersebut. Sehingga warga hanya membayar Rp50.000 untuk mendapatkan 5 kilogram beras medium, atau harganya menjadi Rp10.000 per kilogramnya.

Baca juga: Mendag Zulkifli apresiasi upaya Pemkot Madiun kembangkan UMKM

Adapun, beras subsidi tersebut di luar dari beras program SPHP yang digelontorkan oleh pemerintah melalui Bulog. Penyediaan beras subsidi kali ini, Pemkot Madiun bekerja sama dengan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI).

"Selain untuk mengendalikan inflasi, beras subsidi juga untuk mengantisipasi agar beras SPHP yang saat ini ada di pasaran tidak dijual lagi oleh masyarakat dengan harga di atasnya. Sebab, itu tak akan laku karena kita menyediakan beras yang dijual seharga Rp10.000 per kilogram," katanya.

Ansar menjelaskan, sejauh ini respons masyarakat positif dengan hadirnya beras murah yang disubsidi Pemkot Madiun tersebut. Pemberian subsidi harga itu dikhususkan bagi warga Kota Madiun yang dibuktikan dengan menunjukkan KTP ke petugas dan dimasukkan ke dalam aplikasi saat membeli.

Karena itu setiap pembeliannya dibatasi. Masyarakat hanya dapat membeli beras satu pak kemasan 5 kilogram dengan harga murah Rp50.000.

Pihaknya menambahkan, selain Pemkot menyediakan beras subsidi, saat ini pendistribusian beras SPHP di pasar-pasar tradisional untuk wilayah Kota Madiun masih terus berjalan. Beras SPHP tersebut didistribusikan Bulog ke sejumlah pedagang yang telah terdata.

Rata-rata setiap pedagang mendapat jatah 1-2 ton per pengiriman. Adapun beras SPHP dijual seharga Rp54.500 untuk kemasan 5 kilogram, atau Rp10.900 per kilogram.

Sementara, harga beras jenis medium di pasaran saat ini berkisar Rp13.000 sampai Rp13.500 per kilogram, sedangkan jenis premium Rp15.000 hingga Rp16.000 per kilogram.

Ia menambahkan kenaikan harga beras tidak hanya di Kota Madiun, tetapi terjadi secara nasional. Karena itu, Pemkot Madiun melakukan upaya operasi pasar dengan memberikan subsidi untuk mengendalikan tingginya harga beras di pasaran.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Taufik


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023