Malang Pengamat militer Universitas Muhammadiyah Malang Dr Muhajir Effendi menilai, kerja sama produksi ("joint product") dengan beberapa negara untuk memodernisasi alat utama sistem senjata atau alutsista jauh lebih menguntungkan daripada membeli dari negara maju. "Untuk meningkatkan kualitas alutsista kita akan lebih baik kalau melakukan 'joint product' dengan negara tetangga yang kualitas teknologinya tidak terlalu jauh dengan kita," kata Muhajir di Malang, Jatim, Kamis. Ia menyarankan, kerja sama produksi tersebut bisa dilakukan dengan Korea Selatan (Korsel) dan China. Sedangkan untuk teknologi rudal bisa menggandeng Iran. Menurut rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu, kesempatan dan peluang untuk melakukan kerja sama produksi tersebut cukup terbuka. Ia menegaskan, kerja sama dengan negara tetangga juga bisa mengurangi biaya ("cost"). Namun, yang lebih penting lagi adalah mengurangi tingkat ketergantungan Indonesia terhadap kebutuhan peralatan militer dari negara maju (besar). Berdasarkan pengalaman selama ini, lanjut Muhajir, selain dibuat tergantung, banyak peraturan dan klausal-klausal perjanjian yang sangat mengikat dan itu merugikan Indonesia. Jika ada salah satu yang dilanggar maka embargo diberlakukan. Menyinggung kenaikan anggaran untuk pertahanan sekitar 35 persen pada tahun 2012, Muhajir mengatakan, ada perkembangan positif dalam skema pembenahan dunia militer di Tanah Air. Hanya saja, lanjut dia, kenaikan sebesar 35 persen itu porsinya harus dibagi secara adil, artinya porsi untuk peningkatan kesejahteraan prajurit dan memodernisasi alutsista harus adil (proporsional). "Kita memang dalam kondisi dilematis, sebab kondisi alutsista kita membutuhkan anggaran yang cukup besar sebagai alat pertahanan negara dan kesejahteraan prajurit juga harus menjadi perhatian, sebab tingkat kesejahteraan prajurit kita sekarang ini masih rendah," ucapnya, menegaskan. Anggaran pertahanan (militer) tahun 2012 direncanakan mengalami kenaikan sebesar 35 persen atau menjadi Rp64,4 triliun dari Rp47,5 triliun pada tahun 2011.

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011