Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, memutuskan untuk membatasi pembelian beras yang dijual dalam operasi pasar murah khusus beras di kota ini yakni 10 kilogram atau dua kantong masing-masing ukuran 5 kilogram beras.

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengemukakan operasi pasar ini merupakan kerja sama antara Pemerintah Kota Kediri, Bulog, dan Bank Indonesia untuk menstabilkan harga. Masyarakat bisa membeli beras maksimal 10 kilogram atau dua kantong masing-masing isi 5 kilogram.

"Saya tadi bertanya kepada warga apakah ada yang sudah makan beras ini, ternyata ada dan katanya bagus. Dan kondisi berasnya juga bagus," katanya di Kediri, Jumat.

Pemkot Kediri menggelar operasi pasar dengan tiga titik lokasi yakni Kantor Kelurahan Balowerti, Kantor Kelurahan Bawang dan Kantor Kelurahan Tamanan. Setiap lokasi disiapkan 8 ton beras dan setiap orang hanya bisa membeli maksimal dua kantong beras atau 10 kilogram saja.

Wali Kota menambahkan, operasi pasar dilakukan juga menindaklanjuti instruksi dari Presiden Joko Widodo. Harga beras yang naik sudah diprediksi oleh pemerintah, sehingga perlu adanya intervensi.

Harga beras premium di pasaran wilayah Kota Kediri saat ini sudah mencapai angka Rp15 ribu per kilogram. Sementara, untuk harga beras medium sekitar Rp12 ribu sampai Rp13 ribu per kilogram.

Abdullah Abu Bakar mengatakan intervensi yang dilakukan pemkot dengan melakukan operasi pasar beras dan juga bantuan pangan untuk masyarakat yang tidak mampu.

Siti Rodiah, warga Kelurahan Lirboyo, Kota Kediri yang ikut antre membeli beras mengungkapkan dengan adanya kegiatan ini sangat membantu. Ia bisa membeli beras dengan harga terjangkau. Sebab, saat ini harga beras mahal sekitar Rp14 ribu per kilogram.

Ia memanfaatkan kesempatan membeli beras 10 kilogram. Dirinya berharap kegiatan operasi pasar seperti ini bisa diselenggarakan kembali, hingga harga beras bisa segera turun.

"Senang sekali ada operasi pasar ini, karena sangat meringankan untuk memenuhi kebutuhan hidup saya sekeluarga," kata Siti.

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Abdul Hakim


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023