Bakal calon presiden dari PDIP Ganjar Pranowo menerima masukan dari para pelaku seni dan budaya untuk memajukan seni budaya Indonesia.

"Saya minta para seniman dan budayawan membantu saya. Saya minta dibuatkan strategi kebudayaan agar kita sebagai bangsa betul-betul punya kepribadian dalam kebudayaan," kata Ganjar dalam keterangan tertulisnya di Surabaya, Kamis.

Hal itu selalu ditekankan Ganjar setiap bertemu dengan pelaku seni dan budaya. Begitu pula saat bertemu para seniman dan budayawan di Jawa Barat belum lama ini. Seniman tersebut meliputi Doel Sumbang, Budi Dalton, Trie Utami, Eddi Brokoli, Bhatara Sunandar, Taufiq Udjo, dan lainnya.

Dari obrolan itu, Ganjar mendapat masukan dan ide bagus. Bagaimana nasib seniman diperhatikan, kebudayaan dijaga agar tidak tergerus dengan budaya luar, dan bagaimana strategi pengembangannya.

"Saya akan tindak lanjuti masukan ini, dan mereka semua sudah membentuk tim untuk menyiapkan. Saya tunggu hasilnya nanti untuk kita perjuangkan bersama," ucapnya

Sementara itu, Doel Sumbang mengaku sangat senang bisa bertemu dan berdiskusi dengan Ganjar. Meski Ganjar tokoh politik, namun dalam pertemuan itu mereka sama sekali tidak membahas soal politik.

Baca juga: Pengamat sebut Jatim jadi barometer penentu Pemilu 2024

"Mas Ganjar ngobrol soal umum, soal bagaimana seni budaya dilestarikan. Kami para seniman dan budayawan banyak yang berbicara soal itu. Tidak ada pembicaraan politik dalam pertemuan ini," kata Doel Sumbang.

Diskusi yang dilakukan sangat santai namun berkesan. Bagaimana agar berbagai seni tradisi di Indonesia, misalnya seni wayang harus tetap hidup.

"Pembicaraannya nyambung sekali. Kami harapkan suatu saat memang mendapatkan pemimpin yang peduli kebudayaan Indonesia secara umum, tidak hanya seni, namun kebudayaan secara universal. Mudah-mudahan Pak Ganjar bisa mewujudkan itu," ucapnya.

Hal senada disampaikan Purwacaraka. Dalam obrolan dengan Ganjar, semua sepakat bahwa pengembangan kebudayaan adalah sesuatu yang penting.

"Pokoknya kebudayaan itu harus dianggap sama pentingnya dengan program lain, misalnya teknologi dan lainnya agar kami bisa mengenali dan mengembangkan kebudayaan Nusantara," katanya.

Berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan dimulai pada 19 Oktober sampai dengan 25 November 2023.

Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu), pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.

Saat ini, terdapat 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Bisa juga, pasangan calon diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Taufik


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023