Kediri - Petugas Kepolisian Resor Kota Kediri, Jawa Timur, menangani kasus penculikan anak seorang pensiunan pegawai negeri sipil di Malang.
"Kami masih tangani kasus ini. Kami juga sudah minta keterangan langsung dari orangtua serta sejumlah saksi," kata Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Polres Kediri Kota, AKP Surono di Kediri, Selasa.
Kasus penculikan itu menimpa Endro Sukmono (62), seorang pensiunan PNS asal Kelurahan Bareng, Kecamatan Klojen, Kota Malang. Ia melaporkan anaknya yang diculik, yakni Suci Novita Sari (24).
Kasus itu berawal saat ia menerima telepon dari anaknya yang berada di Kota Kediri pada Sabtu (8/10). Namun, setelah itu ia sudah tidak bisa menghubungi anaknya lagi. Nomor telepon dari anaknya juga sudah tidak aktif lagi.
Ia sempat mendapat pesan singkat dari nomor yang tidak dikenal. Dalam pesan itu, seseorang yang mengaku bernama Irawan, mengirimkan pesan jika telah menculik anaknya.
"Dalam pesan itu, pelaku mengancam akan membunuh putrinya. Ia meminta tebusan Rp25 juta untuk pembebasan anaknya itu. Pelaku juga mengancam akan membunuh korban jika permintaan itu tidak disanggupi," katanya.
Awalnya, lanjut Surono, korban menyanggupi untuk menebus putrinya itu. Uang itu dikirimkan lewat transfer sejumlah Rp24 juta ke dalam nomor rekening yang sudah diberikan pelaku.
"Korban mengirimkan uang itu dan berharap putrinya akan dikembalikan. Tetapi, setelah batas waktu yang disepakati, ternyata putrinya itu tidak kembali, hingga ia laporkan masalah ini," ujar Surono.
Surono mengatakan pihaknua akan berkoordinasi dengan jajaran Polres Malang, selaku wilayah hukum tempat tinggal dari korban. Pihaknya akan berupaya mengecek sejumlah lokasi di Kediri, termasuk kemungkinan juga sudah lari ke luar daerah.
Sejak kasus itu dilaporkan pada Minggu (9/10) hingga kini belum ada perkembangan lebih lanjut.
Ia juga mengaku belum mengetahui motif sebenarnya dari kasus penculikan ini, apakah ada dendam pribadi, unsur kesengajaan atau benar-benar penculikan.
Hingga kini, pelaku juga belum ditemukan. Nomor telepon yang sempat digunakan mengancam orangtua Suci juga tidak aktif. Ia akan berupaya, agar kasus ini segera terungkap. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011