Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberi pesan kepada semua peserta Jambore Pramuka Jatim untuk terus memupuk semangat, optimisme dan cita-cita dalam meraih masa depan karena merupakan bagian penting dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.
"Pertemuan jambore ini bukan hanya pertemuan fisik, tapi juga pertemuan pikiran dan gerakan. Terutama pertemuan kebangsaan antara para penggalang yang rata-rata berumur 13 - 15 tahun. Dan bahwa penerus bangsa yang berkumpul dalam jambore ini akan menjadi generasi emas dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045," ujarnya.
Perempuan yang juga menjabat sebagai Ketua Majelis Pembimbing Daerah (Mabida) Gerakan Pramuka Kwartir Daerah Jawa Timur tersebut juga mencontohkan banyak orang yang sukses dan menjadi pemimpin di usia muda, salah satunya Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky yang berumur 29 tahun.
"Berarti yang sekarang mengikuti jambore ini umurnya 15 tahun, Insya Allah 14 tahun yang akan datang akan banyak yang menjadi bupati," ucapnya.
Selain itu, perempuan nomor satu di jajaran Pemerintah Provinsi Jatim tersebut juga bercerita bahwa saat berumur 27 tahun, sudah menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI sekaligus pimpinan fraksi dan selanjutnya juga pimpinan komisi.
"Itu artinya yang saat ini umur 15 tahun, Insya Allah 12 tahun lagi adik-adik penggalang yang hari ini ikut jambore juga akan duduk di kursi legislatif. Baik DPRD Tingkat I, II maupun DPR RI," katanya.
Tak hanya itu, lanjutnya, pada 2045 adalah bagian dari kesuksesan para penggalang yang berada di Jambore Pramuka ini semua.
"Maka sekarang buat catatan bila umur saya 15 atau 13 tahun, maka saat masuk SMA, kuliah dan seterusnya cita-cita apa yang ingin diraih harus disiapkan dengan kerja keras dan sungguh sungguh," tuturnya.
Oleh karena itu, dirinya memberi motivasi kepada para pramuka penggalang untuk tidak mudah menyerah dan terus bekerja keras serta menjauhkan diri dari bahaya narkoba dan pergaulan bebas yang bisa merusak masa depan.
"Jauhi narkoba, sekali lagi jauhi narkoba. Jangan berpikir pacaran dulu, belajarlah yang giat dan rajin. Dan yang penting hormati dan taat kepada kedua orang tua dan juga guru. Hormat dan taat kepada kedua orang tua ini adalah kunci kalau adik-adik ingin sukses," kata Khofifah.
Sementara itu, Bupati Tuban yang juga Ketua Mabicab Gerakan Pramuka Tuban, Aditya Halindra Faridzky mengatakan pelaksanaan Jambore Pramuka yang diselenggarakan di wilayahnya tersebut merupakan sebuah catatan sejarah khususnya bagi masyarakat Parengan.
"Saya mewakili masyarakat dan Pemkab Tuban menyampaikan rasa terima kasih kepada ibu Gubernur atas kepercayaan menjadikan Kabupaten Tuban menjadi tuan rumah. Adik-adik patut berbangga karena semua konsep Jambore ini langsung mendapatkan arahan dari Ibu Gubernur Khofifah," ujarnya.
Menurut dia, menjadi generasi muda saat ini pintar saja tidak cukup, melainkan harus peka terhadap alam dan lingkungan, salah satunya lewat Pramuka yang selalu mengajarkan cinta terhadap alam.
"Jambore Pramuka ini akan mengajarkan pembelajaran, pembentukan pondasi karakter lewat silaturahmi yang kuat. Yakinlah adik-adik Pramuka akan terikat pertemanan dan silaturahmi yang kuat. Selamat menikmati pembelajaran dan pembentukan pondasi karakter," katanya.
Di tempat yang sama, Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Timur H. M. Arum Sabil mengatakan dipilihnya Bumi Perkemahan Ngawun Abilowo sebagai lokasi Jambore Jatim 2023 ini karena memiliki sejarah yang memberikan pelajaran sangat berharga dan patut menjadi teladan bagi para generasi penerus bangsa.
Pada Zaman Belanda, lanjutnya, Desa Ngawun ini terbagi dalam dua wilayah yakni kekuasaan Jagal Abilowo dan Prabu Joko. Kedua penguasa tersebut saling bertentangan dan tercetuslah peperangan.
Selanjutnya, kedua penguasa tersebut saling mengalah dan dalam istilah Jawa disebut Ngawon, yang kemudian Desa ini bernama Desa Ngawun.
“Buper Ngawun Abilowo diharapkan menjadi simbol pemersatu Gerakan Pramuka se-Jatim. Di Buper Ngalun Abilowo ini adik-adik akan diikat menjadi saudara sesama anggota pramuka, akan diikat sebagai saudara sebangsa setanah air, saling mencintai dan menghargai,” ujarnya.
"Pertemuan jambore ini bukan hanya pertemuan fisik, tapi juga pertemuan pikiran dan gerakan. Terutama pertemuan kebangsaan antara para penggalang yang rata-rata berumur 13 - 15 tahun. Dan bahwa penerus bangsa yang berkumpul dalam jambore ini akan menjadi generasi emas dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045," ujarnya.
Perempuan yang juga menjabat sebagai Ketua Majelis Pembimbing Daerah (Mabida) Gerakan Pramuka Kwartir Daerah Jawa Timur tersebut juga mencontohkan banyak orang yang sukses dan menjadi pemimpin di usia muda, salah satunya Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky yang berumur 29 tahun.
"Berarti yang sekarang mengikuti jambore ini umurnya 15 tahun, Insya Allah 14 tahun yang akan datang akan banyak yang menjadi bupati," ucapnya.
Selain itu, perempuan nomor satu di jajaran Pemerintah Provinsi Jatim tersebut juga bercerita bahwa saat berumur 27 tahun, sudah menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI sekaligus pimpinan fraksi dan selanjutnya juga pimpinan komisi.
"Itu artinya yang saat ini umur 15 tahun, Insya Allah 12 tahun lagi adik-adik penggalang yang hari ini ikut jambore juga akan duduk di kursi legislatif. Baik DPRD Tingkat I, II maupun DPR RI," katanya.
Tak hanya itu, lanjutnya, pada 2045 adalah bagian dari kesuksesan para penggalang yang berada di Jambore Pramuka ini semua.
"Maka sekarang buat catatan bila umur saya 15 atau 13 tahun, maka saat masuk SMA, kuliah dan seterusnya cita-cita apa yang ingin diraih harus disiapkan dengan kerja keras dan sungguh sungguh," tuturnya.
Oleh karena itu, dirinya memberi motivasi kepada para pramuka penggalang untuk tidak mudah menyerah dan terus bekerja keras serta menjauhkan diri dari bahaya narkoba dan pergaulan bebas yang bisa merusak masa depan.
"Jauhi narkoba, sekali lagi jauhi narkoba. Jangan berpikir pacaran dulu, belajarlah yang giat dan rajin. Dan yang penting hormati dan taat kepada kedua orang tua dan juga guru. Hormat dan taat kepada kedua orang tua ini adalah kunci kalau adik-adik ingin sukses," kata Khofifah.
Sementara itu, Bupati Tuban yang juga Ketua Mabicab Gerakan Pramuka Tuban, Aditya Halindra Faridzky mengatakan pelaksanaan Jambore Pramuka yang diselenggarakan di wilayahnya tersebut merupakan sebuah catatan sejarah khususnya bagi masyarakat Parengan.
"Saya mewakili masyarakat dan Pemkab Tuban menyampaikan rasa terima kasih kepada ibu Gubernur atas kepercayaan menjadikan Kabupaten Tuban menjadi tuan rumah. Adik-adik patut berbangga karena semua konsep Jambore ini langsung mendapatkan arahan dari Ibu Gubernur Khofifah," ujarnya.
Menurut dia, menjadi generasi muda saat ini pintar saja tidak cukup, melainkan harus peka terhadap alam dan lingkungan, salah satunya lewat Pramuka yang selalu mengajarkan cinta terhadap alam.
"Jambore Pramuka ini akan mengajarkan pembelajaran, pembentukan pondasi karakter lewat silaturahmi yang kuat. Yakinlah adik-adik Pramuka akan terikat pertemanan dan silaturahmi yang kuat. Selamat menikmati pembelajaran dan pembentukan pondasi karakter," katanya.
Di tempat yang sama, Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Timur H. M. Arum Sabil mengatakan dipilihnya Bumi Perkemahan Ngawun Abilowo sebagai lokasi Jambore Jatim 2023 ini karena memiliki sejarah yang memberikan pelajaran sangat berharga dan patut menjadi teladan bagi para generasi penerus bangsa.
Pada Zaman Belanda, lanjutnya, Desa Ngawun ini terbagi dalam dua wilayah yakni kekuasaan Jagal Abilowo dan Prabu Joko. Kedua penguasa tersebut saling bertentangan dan tercetuslah peperangan.
Selanjutnya, kedua penguasa tersebut saling mengalah dan dalam istilah Jawa disebut Ngawon, yang kemudian Desa ini bernama Desa Ngawun.
“Buper Ngawun Abilowo diharapkan menjadi simbol pemersatu Gerakan Pramuka se-Jatim. Di Buper Ngalun Abilowo ini adik-adik akan diikat menjadi saudara sesama anggota pramuka, akan diikat sebagai saudara sebangsa setanah air, saling mencintai dan menghargai,” ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023