Nilai investasi di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, menunjukkan tren peningkatan selama kurun tiga tahun terakhir, yakni dari sebelumnya (2021) sebesar Rp292 miliar lalu pada 2022 sebesar Rp362 miliar dan tahun ini hingga akhir Agustus 2023 sudah tembus Rp426 miliar.

"Untuk 2023 target investasi di Kabupaten Trenggalek Rp325 miliar. Tapi sampai Agustus 2023 capaian investasi sudah melebihi target," kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Trenggalek, Edi Santoso di Trenggalek, Kamis.

Kebijakan pemerintah daerah yang membuka lebar pintu investasi bagi para penanam modal, baik dari lokal Trenggalek maupun luar daerah menjadi salah satu faktor terus meningkatnya arus modal masuk ke daerah menasbihkan diri dengan nama lain "Bumi Menak Sopal" tersebut.

Khususnya di sektor perdagangan, dimana UMKM terus bertumbuh. Tren kenaikan investasi juga tercatat di sektor pertanian yang memiliki potensi lahan luas, serta sektor industri pengolahan.

"Salah satu penyumbang investasi terbesar adalah UMKM di Kabupaten Trenggalek," paparnya.

Edi menjelaskan, berdasarkan data Online Single Submission (OSS) atau perizinan berusaha terintegrasi secara elektronik, UMKM yang sudah memiliki nomor induk berusaha sudah tembus belasan ribu pelaku usaha.

"Sejak beralih ke OSS, kami mendata ada 13 ribu UMKM yang sudah memiliki nomor induk berusaha atau NIB," jelasnya.

Investasi di Kabupaten Trenggalek diperkirakan akan terus meningkat. Mengingat keberadaan Jalur Lintas Selatan (JLS) Tulungagung-Trenggalek serta Bandara Kediri yang masih dibangun.

"Penambahan infrastruktur tentu akan berdampak pada tren positif investasi di di Trenggalek. Apalagi saat ini sudah ada beberapa calon investor yang akan masuk," katanya.

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023