Dalang cilik Mulki Aiman Dharma Anugerah ikut meramaikan kegiatan "Ma'arif NU Fair 2023" dengan membawakan cerita "Pandawa Syukur" yang digelar di Kabupaten Sidoarjo.
Siswa kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Darun Najah Kloposepuluh Sidoarjo itu membawakan kisah tentang prosesi syukuran keluarga Pandawa atas keberhasilannya naik tahta di kerajaan Indraprasta.
Dalam siaran pers diterima di Surabaya, Kamis, dengan lincah dua tangan kecil Mulki Aiman memainkan beragam jenis wayang yang dijejer di kanan dan kiri "kelir" (kain yang dibentangkan sebagai tempat dalang memainkan wayang).
Keahliannya mengubah suara yang disesuaikan dengan karakter wayang sedang dimainkan membuat para penonton semakin tertarik dan terpesona dengan penampilannya.
Mulki Aiman mengaku memang sejak kecil tertarik dengan kesenian wayang karena sang ayah sering mangajaknya menonton pagelaran wayang di berbagai tempat.
Karena ingin belajar, maka sang ayah berupaya mencarikan guru dalang. Yang menjadi pilihan adalah Bambang Prayugo, salah satu dalang asal Sedati Sidoarjo.
"Sangat sulit menemukan guru dalang, karena memang tidak banyak yang menggeluti kesenian ini. Sampai akhirnya saya menemukan dalang Bambang Prayugo yang tempatnya cukup jauh dari rumah saya. Dulu satu minggu dua kali, sekarang satu minggu sekali," kata ayah Mulki Aiman Dharma Anugerah, Darno,
Dalam jangka waktu satu tahun ia sudah berani tampil menjadi dalang di RT-nya. Berlanjut hingga RW, kecamatan dan sekarang di tingkat kabupaten mewakili sekolahnya MI Darun Najah Kloposepuluh Sidoarjo dalam kegiatan Ma'arif Fair 2023.
Ia bahkan pernah juga tampil di Taman Budaya Solo, Jawa Tengah.
Darno mengakui memang butuh kesabaran dan ketelatenan dalam menempa Mulki Aiman untuk menjadi dalang yang andal.
"Harapan saya, Mulki Aiman bisa melestarikan budaya yang bernilai luhur dan penuh dengan suri tauladan ini," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Siswa kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Darun Najah Kloposepuluh Sidoarjo itu membawakan kisah tentang prosesi syukuran keluarga Pandawa atas keberhasilannya naik tahta di kerajaan Indraprasta.
Dalam siaran pers diterima di Surabaya, Kamis, dengan lincah dua tangan kecil Mulki Aiman memainkan beragam jenis wayang yang dijejer di kanan dan kiri "kelir" (kain yang dibentangkan sebagai tempat dalang memainkan wayang).
Keahliannya mengubah suara yang disesuaikan dengan karakter wayang sedang dimainkan membuat para penonton semakin tertarik dan terpesona dengan penampilannya.
Mulki Aiman mengaku memang sejak kecil tertarik dengan kesenian wayang karena sang ayah sering mangajaknya menonton pagelaran wayang di berbagai tempat.
Karena ingin belajar, maka sang ayah berupaya mencarikan guru dalang. Yang menjadi pilihan adalah Bambang Prayugo, salah satu dalang asal Sedati Sidoarjo.
"Sangat sulit menemukan guru dalang, karena memang tidak banyak yang menggeluti kesenian ini. Sampai akhirnya saya menemukan dalang Bambang Prayugo yang tempatnya cukup jauh dari rumah saya. Dulu satu minggu dua kali, sekarang satu minggu sekali," kata ayah Mulki Aiman Dharma Anugerah, Darno,
Dalam jangka waktu satu tahun ia sudah berani tampil menjadi dalang di RT-nya. Berlanjut hingga RW, kecamatan dan sekarang di tingkat kabupaten mewakili sekolahnya MI Darun Najah Kloposepuluh Sidoarjo dalam kegiatan Ma'arif Fair 2023.
Ia bahkan pernah juga tampil di Taman Budaya Solo, Jawa Tengah.
Darno mengakui memang butuh kesabaran dan ketelatenan dalam menempa Mulki Aiman untuk menjadi dalang yang andal.
"Harapan saya, Mulki Aiman bisa melestarikan budaya yang bernilai luhur dan penuh dengan suri tauladan ini," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023