Sejumlah siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Surabaya mendapat penghargaan dari pemerintah kota setempat karena berhasil olah barang bekas jadi karya ramah lingkungan.
"Kriteria penilaian selain kesesuaian tema, karya tidak dibuat sekali pakai, dan ramah lingkungan, tetapi juga kemampuan menyampaikan gagasan," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya Agus Hebi Djuniantoro saat penyerahan penghargaan di Gelanggang Remaja Surabaya, Rabu..
Menurutnya, para peserta yang mendapat penghargaan sebelum mengikuti kompetisi Asah Terampil yang digelar Pemkot Surabaya. Kegiatan tersebut bertujuan untuk memacu PAUD, SD, dan SMP sederajat dalam berkarya dengan memanfaatkan barang-barang bekas yang ada di sekelilingnya.
Hal ini merupakan salah satu upaya dalam mengurangi sampah dengan metode 3R, yakni reduce (mengurangi sampah), reuse (menggunakan kembali), dan recycle (mendaur ulang) serta bertujuan untuk menambah potensi sekolah Adiwiyata di Kota Pahlawan.
"Untuk PAUD, presentasi dibantu dengan Bunda PAUD di hadapan tim juri. Siswa SD dan SMP juga presentasi terhadap produk yang dibuat," kata Hebi, sapaan akrabnya.
Pada prosesnya, kata dia, pelaksanaan kegiatan untuk jenjang SD dan SMP dilakukan secara bersamaan, hal itu berbeda dengan jenjang PAUD. Sebab, proses PAUD dalam menciptakan karya turut memperhatikan ke kemampuan motorik dan kognitif pada anak.
"Pengenalan mengenai lingkungan dan barang-barang yang bisa didaur ulang akan melekat pada mereka. Proses pengenalan itu sangat penting karena ketika SD mereka juga akan melakukan hal yang sama," ujar dia.
Untuk jenjang PAUD, juara terbaik 1 adalah TK Kristen Petra 7, terbaik 2 adalah TK Aisyiyah 66, dan terbaik 3 adalah TK Labschool UNESA 1. Untuk jenjang SD, terbaik 1 adalah SDN Kaliasin 1/280, terbaik 2 adalah SDN Pagesangan, dan terbaik 3 adalah SDN Ketabang 1/288.
Kemudian untuk jenjang SMP/MTs, terbaik 1 adalah SMPN 16, terbaik 2 adalah SMPN 26, dan terbaik 3 adalah SMP Santa Katarina.
"Semuanya yang ikut akan mendapatkan sertifikat penghargaan karena bagaimanapun anak-anak telah berjuang untuk menciptakan karya yang ramah lingkungan dan sangat luar biasa," katanya.
Ketua Bunda PAUD Kota Surabaya Rini Indriyani mengatakan untuk pertama kalinya di tahun 2023, seluruh perwakilan PAUD di 31 kecamatan Kota Surabaya ikut serta dalam Kompetisi Asah Terampil. Anak-anak PAUD tersebut dilibatkan dalam upaya mengenalkan cara menjaga lingkungan hidup di sekitarnya.
"Tahun ini melibatkan anak-anak PAUD karena mereka memiliki potensi. Hasil karya yang mereka buat luar biasa. Mereka diajarkan untuk mengenali barang-barang yang bisa diolah, lalu membuat mereka berusaha tanpa takut gagal," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Kriteria penilaian selain kesesuaian tema, karya tidak dibuat sekali pakai, dan ramah lingkungan, tetapi juga kemampuan menyampaikan gagasan," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya Agus Hebi Djuniantoro saat penyerahan penghargaan di Gelanggang Remaja Surabaya, Rabu..
Menurutnya, para peserta yang mendapat penghargaan sebelum mengikuti kompetisi Asah Terampil yang digelar Pemkot Surabaya. Kegiatan tersebut bertujuan untuk memacu PAUD, SD, dan SMP sederajat dalam berkarya dengan memanfaatkan barang-barang bekas yang ada di sekelilingnya.
Hal ini merupakan salah satu upaya dalam mengurangi sampah dengan metode 3R, yakni reduce (mengurangi sampah), reuse (menggunakan kembali), dan recycle (mendaur ulang) serta bertujuan untuk menambah potensi sekolah Adiwiyata di Kota Pahlawan.
"Untuk PAUD, presentasi dibantu dengan Bunda PAUD di hadapan tim juri. Siswa SD dan SMP juga presentasi terhadap produk yang dibuat," kata Hebi, sapaan akrabnya.
Pada prosesnya, kata dia, pelaksanaan kegiatan untuk jenjang SD dan SMP dilakukan secara bersamaan, hal itu berbeda dengan jenjang PAUD. Sebab, proses PAUD dalam menciptakan karya turut memperhatikan ke kemampuan motorik dan kognitif pada anak.
"Pengenalan mengenai lingkungan dan barang-barang yang bisa didaur ulang akan melekat pada mereka. Proses pengenalan itu sangat penting karena ketika SD mereka juga akan melakukan hal yang sama," ujar dia.
Untuk jenjang PAUD, juara terbaik 1 adalah TK Kristen Petra 7, terbaik 2 adalah TK Aisyiyah 66, dan terbaik 3 adalah TK Labschool UNESA 1. Untuk jenjang SD, terbaik 1 adalah SDN Kaliasin 1/280, terbaik 2 adalah SDN Pagesangan, dan terbaik 3 adalah SDN Ketabang 1/288.
Kemudian untuk jenjang SMP/MTs, terbaik 1 adalah SMPN 16, terbaik 2 adalah SMPN 26, dan terbaik 3 adalah SMP Santa Katarina.
"Semuanya yang ikut akan mendapatkan sertifikat penghargaan karena bagaimanapun anak-anak telah berjuang untuk menciptakan karya yang ramah lingkungan dan sangat luar biasa," katanya.
Ketua Bunda PAUD Kota Surabaya Rini Indriyani mengatakan untuk pertama kalinya di tahun 2023, seluruh perwakilan PAUD di 31 kecamatan Kota Surabaya ikut serta dalam Kompetisi Asah Terampil. Anak-anak PAUD tersebut dilibatkan dalam upaya mengenalkan cara menjaga lingkungan hidup di sekitarnya.
"Tahun ini melibatkan anak-anak PAUD karena mereka memiliki potensi. Hasil karya yang mereka buat luar biasa. Mereka diajarkan untuk mengenali barang-barang yang bisa diolah, lalu membuat mereka berusaha tanpa takut gagal," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023