Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Surabaya optimistis bisa bersaing merebut juara umum dengan pesaing terberatnya yakni Gresik dalam ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VIII Jatim 2023.
“Komposisi kami yang miliki tahun ini lebih siap dari sebelumnya. Atlet sudah teruji di berbagai ajang. Kami optimistis bisa memperbaiki hasil tahun lalu. Terutama bersaing dengan Gresik yang menjadi pesaing terberat kami,” kata Ketum FPTI Surabaya Moch Effendi dalam keterangan yang diterima di Surabaya, Minggu.
Menurut dia, pada gelaran Porprov 2022, FPTI Surabaya hanya merebut empat emas dan finish di urutan kedua, di bawah Gresik.
Namun, dirinya yakin bisa memperoleh medali yang lebih banyak dari Porprov sebelumnya, salah satu indikatornya adalah kategori speed, yang dianggapnya sudah teruji dari beberapa kejuaraan.
“Bukan berarti kategori lain tidak berpeluang. Tetap ada, hanya persaingannya jauh lebih ketat,” ucap Kriwul, sapaan akrabnya.
Sementara itu, Sekretaris Umum FPTI Gresik, Sofyan Ats Tsauri mengaku tidak ada ambisi menjadi juara umum pada Porprov pada tahun ini, karena banyak atlet yang baru naik kelas dari jenjang kelompok umur.
“Sepertinya enggak ada target juara umum. Kondisi FPTI Gresik saat ini beda dengan tahun lalu, karena tahun ini banyak atlet kami yang minim jam terbang dan masih belia,” ujar Sofyan.
Namun, dirinya mengatakan bahwa peluang juara umum masih terbuka, setidaknya untuk kategori lead dan boulder putri yang masih bisa jadi lumbung emas.
Salah satunya, menurut dia, adalah atlet andalan Gresik yakni Alma Ariella Tsany yang masih berusia 14 tahun.
“Porprov tahun lalu dia mampu memborong empat emas dari lead dan boulder. Ia juga sanggup mengalahkan atlet senior Gresik lainnya. Mudah-mudahan ia masih bisa menjadi kartu truf kami,” ujarnya.
Sementara, Ketua Umum FPTI Jawa Timur Dhanu Iswara menyatakan Porprov tahun ini tidak jauh berbeda dengan tahun 2022, karena atlet pelatnas dan puslatda nonmedali masih bisa turun, sepanjang usianya masih layak mengikuti.
“Gelaran Porprov selalu kami jadikan ajang untuk membentuk tim puslatda. Sudah cukup banyak atlet berprestasi yang muncul dari Porprov,” katanya.
Dhanu menjelaskan seperti atlet putri asal Gresik Kharisma Ragil yang sanggup mendulang lima emas dari enam kategori yang diikuti pada Porprov VI di Lamongan tahun 2019, bahkan mampu merebut emas PON XX 2021 di Papua.
Cabang olahraga (cabor) panjat tebing tersebut resmi dilombakan di Kompleks Lapangan KONI Jawa Timur pada 9-16 September 2023, dengan memperebutkan 16 medali.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
“Komposisi kami yang miliki tahun ini lebih siap dari sebelumnya. Atlet sudah teruji di berbagai ajang. Kami optimistis bisa memperbaiki hasil tahun lalu. Terutama bersaing dengan Gresik yang menjadi pesaing terberat kami,” kata Ketum FPTI Surabaya Moch Effendi dalam keterangan yang diterima di Surabaya, Minggu.
Menurut dia, pada gelaran Porprov 2022, FPTI Surabaya hanya merebut empat emas dan finish di urutan kedua, di bawah Gresik.
Namun, dirinya yakin bisa memperoleh medali yang lebih banyak dari Porprov sebelumnya, salah satu indikatornya adalah kategori speed, yang dianggapnya sudah teruji dari beberapa kejuaraan.
“Bukan berarti kategori lain tidak berpeluang. Tetap ada, hanya persaingannya jauh lebih ketat,” ucap Kriwul, sapaan akrabnya.
Sementara itu, Sekretaris Umum FPTI Gresik, Sofyan Ats Tsauri mengaku tidak ada ambisi menjadi juara umum pada Porprov pada tahun ini, karena banyak atlet yang baru naik kelas dari jenjang kelompok umur.
“Sepertinya enggak ada target juara umum. Kondisi FPTI Gresik saat ini beda dengan tahun lalu, karena tahun ini banyak atlet kami yang minim jam terbang dan masih belia,” ujar Sofyan.
Namun, dirinya mengatakan bahwa peluang juara umum masih terbuka, setidaknya untuk kategori lead dan boulder putri yang masih bisa jadi lumbung emas.
Salah satunya, menurut dia, adalah atlet andalan Gresik yakni Alma Ariella Tsany yang masih berusia 14 tahun.
“Porprov tahun lalu dia mampu memborong empat emas dari lead dan boulder. Ia juga sanggup mengalahkan atlet senior Gresik lainnya. Mudah-mudahan ia masih bisa menjadi kartu truf kami,” ujarnya.
Sementara, Ketua Umum FPTI Jawa Timur Dhanu Iswara menyatakan Porprov tahun ini tidak jauh berbeda dengan tahun 2022, karena atlet pelatnas dan puslatda nonmedali masih bisa turun, sepanjang usianya masih layak mengikuti.
“Gelaran Porprov selalu kami jadikan ajang untuk membentuk tim puslatda. Sudah cukup banyak atlet berprestasi yang muncul dari Porprov,” katanya.
Dhanu menjelaskan seperti atlet putri asal Gresik Kharisma Ragil yang sanggup mendulang lima emas dari enam kategori yang diikuti pada Porprov VI di Lamongan tahun 2019, bahkan mampu merebut emas PON XX 2021 di Papua.
Cabang olahraga (cabor) panjat tebing tersebut resmi dilombakan di Kompleks Lapangan KONI Jawa Timur pada 9-16 September 2023, dengan memperebutkan 16 medali.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023