Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Kediri menyediakan beras 8 ton per hari dalam kegiatan operasi pasar khusus beras.
Kepala Bagian Perekonomian Kota Kediri Tetuko Erwin Sukarno yang juga merangkap sebagai koordinator operasi pasar beras menjelaskan upaya ini ditempuh TPID Kota Kediri guna menstabilkan harga beras.
"Kami gelar operasi pasar beras selama lima hari kerja mulai Kamis (7/9) hingga Rabu (13/9). Ini untuk menstabilkan harga beras di pasaran, sekaligus untuk menjaga pasokan sehingga warga memiliki cadangan beras sampai akhir September," katanya di Kediri, Jumat.
Ia mengakui terdapat kenaikan harga beras di pasaran sejak pekan kedua di Agustus 2023. Tim juga selalu melakukan pemantauan harga beras di pasaran dengan turun langsung ke pedagang.
"Sejak pekan kedua Agustus 2023, harga beras mulai relatif naik, puncaknya akhir Agustus harga deviliasinya sudah 6 persen dari HET. Maka dari itu dalam Rakornas TPID, Wali Kota Kediri menyampaikan kepada Bulog untuk dibantu melakukan stabilisasi harga dan disetujui bisa melaksanakan operasi pasar," kata Erwin.
Dalam kegiatan yang diperuntukkan khusus warga Kota Kediri ini, pemerintah menggelontorkan 8 ton beras atau setara dengan 400 kantong beras kemasan 5 kilogram per harinya dan dapat dibeli masyarakat dengan harga Rp52.000.
Erwin juga meminta masyarakat tidak perlu khawatir terkait jumlah pasokan beras di Kota Kediri, sebab menurut keterangan Perum Bulog, stok beras di Kota Kediri terpantau aman sampai dengan Lebaran tahun 2024.
"Harganya memang naik karena jauh dari masa panen raya, di samping itu di tempat penggilingan agak sulit mendapatkan gabah," kata dia.
Ia menambahkan agar program ini dapat menjangkau masyarakat Kota Kediri secara luas, Pemkot Kediri menetapkan kebijakan pembatasan pembelian yakni masyarakat hanya diperkenankan membeli beras maksimal dua kantong (10 kilogram) per orang dan diperuntukkan hanya untuk warga yang KTP Kota Kediri.
Saat disinggung mengenai pelaksanaan operasi pasar beras selanjutnya, Erwin mengatakan bahwa pihaknya terlebih dahulu akan melakukan rapat evaluasi terkait antusiasme masyarakat sekaligus dengan memperhatikan kalender penyaluran bantuan pangan dari pemerintah.
Hartatik, Warga Kelurahan Banjarmlati , Kota Kediri menyambut baik kegiatan operasi pasar khusus beras ini.
Ia merasa senang sebab bisa membeli beras dengan harga yang jauh lebih murah dibandingkan dengan di pasaran.
"Saya beli dua karung karena memang dibatasi paling banyak cuma dua saja. Tapi, tidak apa-apa agar semua masyarakat kebagian," ujarnya.
Ia berharap Pemkot Kediri sering mengadakan operasi pasar agar masyarakat bisa mendapatkan bahan pokok dengan kualitas baik dan harga yang cukup miring.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Kepala Bagian Perekonomian Kota Kediri Tetuko Erwin Sukarno yang juga merangkap sebagai koordinator operasi pasar beras menjelaskan upaya ini ditempuh TPID Kota Kediri guna menstabilkan harga beras.
"Kami gelar operasi pasar beras selama lima hari kerja mulai Kamis (7/9) hingga Rabu (13/9). Ini untuk menstabilkan harga beras di pasaran, sekaligus untuk menjaga pasokan sehingga warga memiliki cadangan beras sampai akhir September," katanya di Kediri, Jumat.
Ia mengakui terdapat kenaikan harga beras di pasaran sejak pekan kedua di Agustus 2023. Tim juga selalu melakukan pemantauan harga beras di pasaran dengan turun langsung ke pedagang.
"Sejak pekan kedua Agustus 2023, harga beras mulai relatif naik, puncaknya akhir Agustus harga deviliasinya sudah 6 persen dari HET. Maka dari itu dalam Rakornas TPID, Wali Kota Kediri menyampaikan kepada Bulog untuk dibantu melakukan stabilisasi harga dan disetujui bisa melaksanakan operasi pasar," kata Erwin.
Dalam kegiatan yang diperuntukkan khusus warga Kota Kediri ini, pemerintah menggelontorkan 8 ton beras atau setara dengan 400 kantong beras kemasan 5 kilogram per harinya dan dapat dibeli masyarakat dengan harga Rp52.000.
Erwin juga meminta masyarakat tidak perlu khawatir terkait jumlah pasokan beras di Kota Kediri, sebab menurut keterangan Perum Bulog, stok beras di Kota Kediri terpantau aman sampai dengan Lebaran tahun 2024.
"Harganya memang naik karena jauh dari masa panen raya, di samping itu di tempat penggilingan agak sulit mendapatkan gabah," kata dia.
Ia menambahkan agar program ini dapat menjangkau masyarakat Kota Kediri secara luas, Pemkot Kediri menetapkan kebijakan pembatasan pembelian yakni masyarakat hanya diperkenankan membeli beras maksimal dua kantong (10 kilogram) per orang dan diperuntukkan hanya untuk warga yang KTP Kota Kediri.
Saat disinggung mengenai pelaksanaan operasi pasar beras selanjutnya, Erwin mengatakan bahwa pihaknya terlebih dahulu akan melakukan rapat evaluasi terkait antusiasme masyarakat sekaligus dengan memperhatikan kalender penyaluran bantuan pangan dari pemerintah.
Hartatik, Warga Kelurahan Banjarmlati , Kota Kediri menyambut baik kegiatan operasi pasar khusus beras ini.
Ia merasa senang sebab bisa membeli beras dengan harga yang jauh lebih murah dibandingkan dengan di pasaran.
"Saya beli dua karung karena memang dibatasi paling banyak cuma dua saja. Tapi, tidak apa-apa agar semua masyarakat kebagian," ujarnya.
Ia berharap Pemkot Kediri sering mengadakan operasi pasar agar masyarakat bisa mendapatkan bahan pokok dengan kualitas baik dan harga yang cukup miring.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023