Kepolisian Resor (Polres) Situbondo, Jawa Timur, membantu masyarakat dengan membangun sumur bor sebagai upaya antisipasi potensi kekeringan serta dampak El Nino yang dimungkinkan terjadi beberapa bulan ke depan.
Kapolres Situbondo AKBP Dwi Sumrahadi Rakhmanto di Situbondo, Sabtu, mengatakan bahwa pengeboran sumur untuk mengatasi tantangan kekeringan ini dilaksanakan di Dusun Randu Agung, Desa/Kecamatan Banyuputih.
"Bantuan pembuatan sumur bor dan mesin pompa air ini merupakan program dari Kapolri Jendral Polisi Listyo Sigit Prabowo dalam rangka HUT Ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia. Tindakan proaktif ini bertujuan untuk memastikan pasokan air yang cukup dan terjangkau bagi warga selama musim kemarau," kata AKBP Dwi Sumrahadi Rakhmanto.
Dia menjelaskan bahwa pembangunan sumur bor adalah bagian dari tanggung jawab Polri untuk membantu warga dalam mengatasi kekeringan dan memastikan bahwa masyarakat mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
Menurut Kapolres, dampak kekeringan salah satunya kurangnya pasokan air bersih terutama daerah pegunungan dan tandus.
Oleh karena itu, kata dia, langkah-langkah seperti pembangunan sumur bor menjadi solusi dalam mengurangi dampak kekeringan seperti kekurangan air bersih yang mungkin terjadi.
"Alhamdulillah, masyarakat mengapresiasi upaya Polres Situbondo dalam menjaga kebutuhan dasar mereka. Sumur bor ini diharapkan akan memberikan manfaat jangka panjang dalam memenuhi kebutuhan air bersih warga," tutur AKBP Dwi Sumrahadi Rakhmanto.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Situbondo mencatat ada tujuh dusun tersebar di empat desa dan empat kecamatan mengalami kekurangan air bersih dampak dari musim kemarau.
Tujuh dusun yang mengalami kekurangan air bersih akibat sumber mata air mengecil tersebut, yakni Dusun Sokaan Utara (wilayah barat dan timur) Desa Gunung Putri, Kecamatan Suboh, tercatat sebanyak 2.793 jiwa tersebar di enam RT.
Selanjutnya, Dusun Bandusa dan Dusun Polay Taman, Desa Jatisari, Kecamatan Arjasa, tercatat ada 800 jiwa tersebar di enam RT mengalami kekurangan air bersih akibat sumber mata air di dua dusun tersebut mulai mengecil.
Di Dusun Sekar Putih dan Dusun Curah Temu, Desa Sumberanyar, Kecamatan Banyuputih, tercatat ratusan jiwa juga mengalami kekurangan air bersih karena sumber air di sumur bor berkurang.
Sedangkan di Dusun Jerugan, Desa Selomukti, Kecamatan Mlandingan, ada 673 jiwa kekurangan air bersih, karena sumur bor bantuan pemerintah di dusun tersebut rusak.*
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Kapolres Situbondo AKBP Dwi Sumrahadi Rakhmanto di Situbondo, Sabtu, mengatakan bahwa pengeboran sumur untuk mengatasi tantangan kekeringan ini dilaksanakan di Dusun Randu Agung, Desa/Kecamatan Banyuputih.
"Bantuan pembuatan sumur bor dan mesin pompa air ini merupakan program dari Kapolri Jendral Polisi Listyo Sigit Prabowo dalam rangka HUT Ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia. Tindakan proaktif ini bertujuan untuk memastikan pasokan air yang cukup dan terjangkau bagi warga selama musim kemarau," kata AKBP Dwi Sumrahadi Rakhmanto.
Dia menjelaskan bahwa pembangunan sumur bor adalah bagian dari tanggung jawab Polri untuk membantu warga dalam mengatasi kekeringan dan memastikan bahwa masyarakat mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
Menurut Kapolres, dampak kekeringan salah satunya kurangnya pasokan air bersih terutama daerah pegunungan dan tandus.
Oleh karena itu, kata dia, langkah-langkah seperti pembangunan sumur bor menjadi solusi dalam mengurangi dampak kekeringan seperti kekurangan air bersih yang mungkin terjadi.
"Alhamdulillah, masyarakat mengapresiasi upaya Polres Situbondo dalam menjaga kebutuhan dasar mereka. Sumur bor ini diharapkan akan memberikan manfaat jangka panjang dalam memenuhi kebutuhan air bersih warga," tutur AKBP Dwi Sumrahadi Rakhmanto.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Situbondo mencatat ada tujuh dusun tersebar di empat desa dan empat kecamatan mengalami kekurangan air bersih dampak dari musim kemarau.
Tujuh dusun yang mengalami kekurangan air bersih akibat sumber mata air mengecil tersebut, yakni Dusun Sokaan Utara (wilayah barat dan timur) Desa Gunung Putri, Kecamatan Suboh, tercatat sebanyak 2.793 jiwa tersebar di enam RT.
Selanjutnya, Dusun Bandusa dan Dusun Polay Taman, Desa Jatisari, Kecamatan Arjasa, tercatat ada 800 jiwa tersebar di enam RT mengalami kekurangan air bersih akibat sumber mata air di dua dusun tersebut mulai mengecil.
Di Dusun Sekar Putih dan Dusun Curah Temu, Desa Sumberanyar, Kecamatan Banyuputih, tercatat ratusan jiwa juga mengalami kekurangan air bersih karena sumber air di sumur bor berkurang.
Sedangkan di Dusun Jerugan, Desa Selomukti, Kecamatan Mlandingan, ada 673 jiwa kekurangan air bersih, karena sumur bor bantuan pemerintah di dusun tersebut rusak.*
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023