Komisaris PT Telkom Indonesia Rizal Mallarangeng mendorong seluruh jajarannya untuk menerapkan inovasi berkelanjutan di tengah pesatnya perkembangan teknologi digital sebagai upaya menjamin optimalisasi layanan bagi masyarakat.
"Telkom harus adaptif terus menerus sehingga bisa memanfaatkan perubahan zaman dan perkembangan teknologi ke depan, karena teknologi tidak pernah selesai," kata Rizal kepada wartawan di Telkom Landmark Tower Surabaya, Kamis.
Rizal menyebut upaya inovasi berkelanjutan dalam bidangan layanan yang dimiliki oleh Telkom terus dipersiapkan, sehingga akses pemenuhan kebutuhan pada masyarakat bisa berjalan beriringan dengan perkembangan teknologi digital.
Dia mencontohkan, ketika adanya transformasi dari kabel tembaga menjadi fiber optik maupun munculnya jaringan sinyal seluler 3G, 4G, hingga 5G, Telkom mampu beradaptasi dengan meluncurkan beragam layanan yang menyesuaikan pada kondisi terkini di lapangan.
Karenanya pihaknya terus menghitung kebutuhan biaya yang diperlukan dengan menyesuaikan pada pengembangan fasilitas yang dipersiapkan.
"Telkom itu infrastruktur kami siapkan pondasinya, seperti optik dari Aceh hingga Papua kita gali tanah pasang optik tembaga tapi bisa dilakukan oleh Telkom. Kami punya revenue Rp147 triliun uang yang masuk," ujarnya.
Oleh karenanya, dia menyatakan terjadinya transformasi teknologi digital sudah seharusnya disikapi dengan bijak oleh seluruh jajaran Telkom, sebab hal itu akan menjadi kunci untuk menjamin keberlangsungan operasional perusahaan di masa yang akan datang.
"Kalau tidak tahu cara mengelola perubahan bagaimana bisa mengelola perubahan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Telkom harus adaptif terus menerus sehingga bisa memanfaatkan perubahan zaman dan perkembangan teknologi ke depan, karena teknologi tidak pernah selesai," kata Rizal kepada wartawan di Telkom Landmark Tower Surabaya, Kamis.
Rizal menyebut upaya inovasi berkelanjutan dalam bidangan layanan yang dimiliki oleh Telkom terus dipersiapkan, sehingga akses pemenuhan kebutuhan pada masyarakat bisa berjalan beriringan dengan perkembangan teknologi digital.
Dia mencontohkan, ketika adanya transformasi dari kabel tembaga menjadi fiber optik maupun munculnya jaringan sinyal seluler 3G, 4G, hingga 5G, Telkom mampu beradaptasi dengan meluncurkan beragam layanan yang menyesuaikan pada kondisi terkini di lapangan.
Karenanya pihaknya terus menghitung kebutuhan biaya yang diperlukan dengan menyesuaikan pada pengembangan fasilitas yang dipersiapkan.
"Telkom itu infrastruktur kami siapkan pondasinya, seperti optik dari Aceh hingga Papua kita gali tanah pasang optik tembaga tapi bisa dilakukan oleh Telkom. Kami punya revenue Rp147 triliun uang yang masuk," ujarnya.
Oleh karenanya, dia menyatakan terjadinya transformasi teknologi digital sudah seharusnya disikapi dengan bijak oleh seluruh jajaran Telkom, sebab hal itu akan menjadi kunci untuk menjamin keberlangsungan operasional perusahaan di masa yang akan datang.
"Kalau tidak tahu cara mengelola perubahan bagaimana bisa mengelola perubahan," katanya.
Editor : Fiqih Arfani
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023