Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur memberikan edukasi tentang keamanan pangan keluarga, bisa memberikan pangan yang sehat bagi keluarga, sehingga kualitas sumber daya manusia pun juga menjadi lebih baik.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri Sumedi mengemukakan dalam acara ini menggandeng Loka Pom Kediri yang menyampaikan paparan mengenai lima kunci keamanan pangan keluarga dan cek KLIK (Cek kemasan, cek label, cek izin edar, dan cek kedaluwarsa).
"Kualitas pangan sangat menentukan kualitas sumber daya manusia. Kami berikan bimbingan teknik kepada kader terkait keamanan pangan, yakni pangan untuk keluarga dan pangan olahan terutama untuk anak-anak di masa pertumbuhan supaya mereka tidak sampai kurang gizi," katanya di Kediri, Senin.
Pihaknya mengatakan edukasi ini bertujuan untuk meningkatkan kemandirian masyarakat dalam menjamin pemenuhan kebutuhan pangan yang aman sampai pada tingkat perseorangan. Terlebih lagi, saat ini banyak dijumpai berbagai macam bentuk pangan yang disajikan oleh para produsen baik pangan siap saji maupun pangan olahan dalam kemasan.
Menurut dia, pembinaan dan pengawasan peredarannya menjadi tugas pokok pemerintah. Namun, juga tetap diperlukan peran serta kader untuk membantu pemerintah melakukan sosialisasi dan mengedukasi masyarakat agar semakin memahami tentang pangan yang berkualitas.
Dalam kegiatan ini Dinas Kesehatan Kota Kediri melibatkan 90 kader kilisuci (Kader Germas SAPA).
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pun juga mendidik anak-anak sekolah memilih makanan yang sehat dan aman melalui Gerakan Masyarakat Sadar Pangan Aman atau Germas Sapa. Dengan adanya program ini, diharapkan anak-anak sekolah dapat menjadi smart eater dengan memilih camilan yang sehat seperti buah-buahan daripada camilan buatan yang tinggi gula seperti permen.
Dirinya berharap kader dapat menjadi perpanjangan tangan pemerintah untuk memberikan edukasi dan menyebarluaskan materi yang sudah didapat kepada masyarakat.
"Dari kegiatan ini nanti harapannya masyarakat bisa ikut proaktif mengedukasi diri sendiri dan orang di sekitarnya tentang bagaimana memilih dan mengolah makanan yang aman yang salah satu muaranya juga untuk penurunan stunting," kata dia.
Winastuti, salah satu peserta asal Sukorame menilai edukasi ini sangat penting karena bersinggungan dengan kesehatan.
"Sebagai kader yang telah dibekali pengetahuan, tentunya saya menjalankan tugas memberikan sosialisasi terutama untuk orang-orang di lingkungan terdekat dan juga untuk masyarakat luas. Jadi, ilmunya bermanfaat," kata Winastuti.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri Sumedi mengemukakan dalam acara ini menggandeng Loka Pom Kediri yang menyampaikan paparan mengenai lima kunci keamanan pangan keluarga dan cek KLIK (Cek kemasan, cek label, cek izin edar, dan cek kedaluwarsa).
"Kualitas pangan sangat menentukan kualitas sumber daya manusia. Kami berikan bimbingan teknik kepada kader terkait keamanan pangan, yakni pangan untuk keluarga dan pangan olahan terutama untuk anak-anak di masa pertumbuhan supaya mereka tidak sampai kurang gizi," katanya di Kediri, Senin.
Pihaknya mengatakan edukasi ini bertujuan untuk meningkatkan kemandirian masyarakat dalam menjamin pemenuhan kebutuhan pangan yang aman sampai pada tingkat perseorangan. Terlebih lagi, saat ini banyak dijumpai berbagai macam bentuk pangan yang disajikan oleh para produsen baik pangan siap saji maupun pangan olahan dalam kemasan.
Menurut dia, pembinaan dan pengawasan peredarannya menjadi tugas pokok pemerintah. Namun, juga tetap diperlukan peran serta kader untuk membantu pemerintah melakukan sosialisasi dan mengedukasi masyarakat agar semakin memahami tentang pangan yang berkualitas.
Dalam kegiatan ini Dinas Kesehatan Kota Kediri melibatkan 90 kader kilisuci (Kader Germas SAPA).
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pun juga mendidik anak-anak sekolah memilih makanan yang sehat dan aman melalui Gerakan Masyarakat Sadar Pangan Aman atau Germas Sapa. Dengan adanya program ini, diharapkan anak-anak sekolah dapat menjadi smart eater dengan memilih camilan yang sehat seperti buah-buahan daripada camilan buatan yang tinggi gula seperti permen.
Dirinya berharap kader dapat menjadi perpanjangan tangan pemerintah untuk memberikan edukasi dan menyebarluaskan materi yang sudah didapat kepada masyarakat.
"Dari kegiatan ini nanti harapannya masyarakat bisa ikut proaktif mengedukasi diri sendiri dan orang di sekitarnya tentang bagaimana memilih dan mengolah makanan yang aman yang salah satu muaranya juga untuk penurunan stunting," kata dia.
Winastuti, salah satu peserta asal Sukorame menilai edukasi ini sangat penting karena bersinggungan dengan kesehatan.
"Sebagai kader yang telah dibekali pengetahuan, tentunya saya menjalankan tugas memberikan sosialisasi terutama untuk orang-orang di lingkungan terdekat dan juga untuk masyarakat luas. Jadi, ilmunya bermanfaat," kata Winastuti.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023