Madiun - Hasil panen tanaman tembakau di wilayah Kabupaten Madiun, Jawa Timur, pada musim tanam tahun ini meningkat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya karena cuaca sangat mendukung. "Hasil panen kali ini jauh lebih baik dari tahun lalu karena cuaca sangat mendukung untuk tanaman tembakau. Tahun lalu anjlok akibat anomali cuaca," kata Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia, Kabupaten Madiun, Lilik Indarto, Selasa. Menurut dia, petani tembakau di Kabupaten Madiun pada musim panen kali ini rata-rata bisa menghasilkan 9 ton daun tembakau basah atau 1,3 ton tembakau kering rajangan setiap hektarenya, sedangkan panen tahun lalu rata-rata hanya setengah dari panen kali ini. Selain hasil panen yang meningkat, katanya, harga tembakau saat ini juga bagus. Harga tembakau basah saat ini berkisar antara Rp30.000 hingga Rp35.000 per kilogram, naik dari biasanya hanya Rp20.000 per kilogram. Sedangkan harga tembakau kering saat ini bisa mencapai Rp80.000 lebih per kilogramnya atau jauh lebih tinggi dibandingkan dengan hasil panen tahun lalu yang hanya mencapai kisaran Rp35.000 hingga Rp50.000 per kilogram. "Dengan kondisi seperti ini, dipastikan petani tembakau akan mendapatkan keuntungan yang lebih baik. Apalagi untuk pemasaran hasil panen tidak sulit karena kami telah bermitra dengan sejumlah pabrik rokok," kata Lilik. Ia memperkirakan, dengan kondisi seperti ini jumlah petani dan luasan areal tanaman tembakau di Kabupaten Madiun akan terus meningkat. Senada dengan yang diungkapkan Lilik Indarto, Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Madiun, Basito, mengakui jika hasil panen tembakau tahun ini lebih baik dari sebelumnya. "Hal ini karena didukung oleh cuaca yang sangat bagus untuk tanaman tembakau. Diperkirakan tahun ini produksi tembakau di Kabuaten Madiun bisa mencapai 400,8 ton atau 40.000 kilogram lebih," katanya. Jika keadaan terus membaik, kata dia, dimungkinkan luas lahan tembakau di Madiun akan bertambah. Luas tanaman tembakau di Kabupaten Madiun saat ini mencapai 460 hektare dengan jumlah petani sekitar 1.000 orang yang tersebar di Kecamatan Pilangkenceng, Balerejo, Gemarang, dan Saradan. Luas areal tersebut meningkat dibandingkan tahun 2010 yang hanya mencapai 276 hektare dengan jumlah petani 690-an orang. Sedangkan untuk pemasaran, petani tembakau Madiun telah bermitra dengan PT Sadana Arif Nusa Karangjati, sebuah industri rokok yang pabriknya berada di Kabupaten Ngawi, demikian Basito. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011