Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dispertangan) Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, memastikan pupuk bersubsidi jenis NPK Phonska yang sebelumnya diduga palsu dan viral di media sosial adalah asli setelah menerima hasil uji laboratorium.

Kepala Bidang Penyuluhan pada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Situbondo Muhammad Zaini mengemukakan hasil uji laboratorium Universitas Brawijaya, Malang dan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jatim menyatakan bahwa pupuk NPK bersubsidi tersebut asli.

"Hasil laboratorium dinyatakan asli, karena hasil laboratorium dan pembanding pupuk tersebut tidak terlalu jauh atau masih di ambang wajar," kata Zaini, sapaan akrabnya di Situbondo, Jawa Timur, Senin.

Menurut dia, pupuk subsidi jenis NPK Phonska sebelumnya diduga palsu itu disebabkan pemilik kios tidak menyimpan pupuk sesuai dengan standar penyimpanan pupuk sehingga pupuk berubah bentuk menjadi menggumpal dan keras dan juga juga berpengaruh pada menurunnya kualitas pupuk.

Baca juga: Dispertangan Situbondo uji laboratorium pupuk NPK diduga palsu

Zaini mengaku telah menyerahkan hasil uji laboratorium pupuk NPK itu kepada Komisi Pengawas Pupuk dan Pestisida (KP3) Kabupaten Situbondo, guna memastikan bahwa pupuk subsidi NPK diduga palsu itu asli sesuai hasil uji laboratorium.

"Pupuk subsidi jenis NPK Phonska di Situbondo telah didistribusikan pada Juli 2023 dengan edisi terbaru yang izin edarnya berlaku hingga April 2028 dengan stok pupuk mencapai 945 ton yang tersimpan di Gudang Penyangga Desa Kalibagor, Kecamatan Situbondo," kata dia.

Sebulan lalu, viral di media sosial maupun pemberitaan media daring mengenai adanya pupuk subsidi NPK yang diduga palsu beredar di Kecamatan Bungatan.

Setelah mengetahui dan mendapatkan informasi itu, Dispertangan Situbondo bersama dengan Komisi Pengawas Pupuk dan Pestisida (KP3) bergerak ke lokasi dan mengambil sampel pupuk yang diduga palsu itu.

Selain melakukan uji laboratorium ke Universitas Brawijaya, Dispertangan juga mengirimkan sampel pupuk tersebut ke Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur, pada tanggal 25 Juni 2023.

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Taufik


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023