Malang - Kota Malang, selama ini memang dikenal sebagai kota yang memiliki hawa dingin. Dinginnya kota yang memiliki suhu udara berkisar antara 18 hingga 30 derajat Celcius itu akan lebih terasa ketika memasuki malam hari. Namun, bagi pencinta kuliner tidak perlu repot mencari sensasi kehangatan di kota ini, sebab sejumlah tempat makan legendaris siap menghangat tubuh anda, salah satunya yakni Depot Ronde Titoni yang terletak di Jalan Zainul Arifin, atau dekat dengan kantor Pendopo Malang Depot ronde yang buka mulai pukul 17.00 WIB hingga 01.00 WIB itu masuk dalam daftar 100 tempat makan legendaris Kota Malang karya buku terbitan PT Gramedia Pustaka Utama, 2010. Sugeng, salah satu penjual Ronde Titoni mengatakan, awal berdirinnya ronde dirintis oleh ayahnya Abdul Hadi, dan pertama kali jualannya berada di depan toko jam Titoni yang terletak di kawasan Pasar Besar Malang pada tahun 1948. "Awalnya memang kita buka di depan toko jam Titoni Pasar Besar, kemudian lambat laun berkembang hingga pelanggan banyak yang mengenal dengan nama Depot Ronde Titoni, dan saat ini pindah ke Jalan Zaenul Arifin," paparnya. Sugeng mengatakan, resep pembuatan ronde yang dibuat ayahnya sama seperti pembuatan ronde pada umumnya. Namun, Sugeng mengaku, kebanyakan pembeli yang datang adalah orang tua, yang sudah sejak awal berlangganan dengan ayahnya. Sementara untuk urusan rasa, Ronde Titoni memang bisa diandalkan, dengan jahenya yang manis bercampur pedas, membuat makanan ini bisa langsung menghangatkan tubuh anda saat berada di Kota Malang. Selain itu, rasa ronde yang khas perlu dimaklumi, karena makanan atau warung di Kota Malang yang buka hingga malam hari dan menjual ronde bisa dihitung jari, sehingga tidak salah jika Ronde Titoni menjadi tujuan utama wisata kuliner sambil bernostalgia. Sementara seporsi ronde basah terdiri dari bola-bola yang terbuat dari tepung beras dan berisi cairan gula merah (mirip klepon), dan kemudian diguyur dengan kuah air jahe yang manis, tak ketinggalan pula taburan kacang tanah yang sudah disangrai. Dan bagi anda yang memesan ronde kering, maka antara kuah dan isinya terpisah, dan bola-bola tepung beras itu biasanya dilumuri dengan bubuk kacang tanah yang halus. Salah seorang pembeli yang berasal dari daerah Pasuruan, Rahmad, mengaku telah lama berlangganan di Depot Ronde Titoni. Rahmad mengaku, perkenalannya dengan Ronde Titoni berawal saat ayahnya mengajak untuk makan ronde di Malang. "Sepuluh tahun yang lalu ayah saya sering datang ke sini dan mengajak saya, sehingga saya terbiasa makan ronde di sini," ucapnya. Anda tertarik mencobanya?, berikut daftar harga di Depot Ronde Titoni. - Ronde kering Rp5.000 - Ronde basah Rp5.000 - Ronde campur Rp5.000 - Kacang kuah Rp5.000 - Angsle Rp5.000 - Cakwe Rp1.500 - Roti goreng Rp1.500 - Heci Rp2.000

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011