Seniman hingga penyanyi asal Jepang memeriahkan rangkaian kegiatan World Kids Carnival Jember Fashion Carnaval (JFC) yang digelar di halaman Kantor Pemerintah Kabupaten Jember, Jawa Timur, Sabtu.
"Mereka dari negeri Sakura yang berpartisipasi dalam JFC memang orang-orang terbaik dan memiliki talenta di bidangnya masing-masing," kata President JFC Budi Setiawan di alun-alun Jember.
Pada rangkaian World Kids Carnival, Ketua Yayasan Sakuranesia Society Sakura bersama Founder Nippon Donation Foundation Yuma Muranushi dan tim mengenakan baju tradisional Jepang yakni kimono berlenggak-lenggok di catwalk jalanan.
Penampilan berikutnya yakni seniman kaligrafi Jepang Airi Hara yang melukis kaligrafi di atas kanvas dengan menggunakan kuas raksasa yang bertema negeri Sakura.
Tidak hanya itu, penonton JFC juga dihibur duet penyanyi Mitzuki dan Yanagima yang membawakan sejumlah lagu anak-anak dalam bahasa Jepang dengan penuh energik dan riang gembira.
"Semua tamu spesial dari Jepang memang punya bakat masing-masing, sehingga mereka mengisi performance semua rangkaian yakni mulai Artwear Carnival, World Kids Carnival, dan Grand Carnival agar selaras even internasional JFC yang mendunia," tuturnya.
Budi Setiawan berharap kolaborasi kesenian dan budaya Indonesia dengan Jepang bisa dilakukan dalam kegiatan Jember Fashion Carnival setiap tahunnya, namun tidak menutup kemungkinan pihaknya juga berkolaborasi dengan negara-negara lain.
Dalam World Kids Carnival JFC menampilan ratusan peserta anak-anak yang mengusung tema Timelapse "Journey of The Earth" dengan 10 defile yakni Bigbang, Prehistoric, Empire, Religic, Invention, World War, Super Star, Upcycle, Metaverse, dan Nusantara.
Rangkaian JFC dimulai dengan penampilan talent dari 10 daerah berbagai provinsi melalui Wonderful Archipelago Carnival Indonesia (WACI) dan Artwear Carnival pada Jumat (4/8) dengan target lebih dari 1 juta wisatawan domestik maupun mancanegara yang menonton parade busana spektakuler.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Mereka dari negeri Sakura yang berpartisipasi dalam JFC memang orang-orang terbaik dan memiliki talenta di bidangnya masing-masing," kata President JFC Budi Setiawan di alun-alun Jember.
Pada rangkaian World Kids Carnival, Ketua Yayasan Sakuranesia Society Sakura bersama Founder Nippon Donation Foundation Yuma Muranushi dan tim mengenakan baju tradisional Jepang yakni kimono berlenggak-lenggok di catwalk jalanan.
Penampilan berikutnya yakni seniman kaligrafi Jepang Airi Hara yang melukis kaligrafi di atas kanvas dengan menggunakan kuas raksasa yang bertema negeri Sakura.
Tidak hanya itu, penonton JFC juga dihibur duet penyanyi Mitzuki dan Yanagima yang membawakan sejumlah lagu anak-anak dalam bahasa Jepang dengan penuh energik dan riang gembira.
"Semua tamu spesial dari Jepang memang punya bakat masing-masing, sehingga mereka mengisi performance semua rangkaian yakni mulai Artwear Carnival, World Kids Carnival, dan Grand Carnival agar selaras even internasional JFC yang mendunia," tuturnya.
Budi Setiawan berharap kolaborasi kesenian dan budaya Indonesia dengan Jepang bisa dilakukan dalam kegiatan Jember Fashion Carnival setiap tahunnya, namun tidak menutup kemungkinan pihaknya juga berkolaborasi dengan negara-negara lain.
Dalam World Kids Carnival JFC menampilan ratusan peserta anak-anak yang mengusung tema Timelapse "Journey of The Earth" dengan 10 defile yakni Bigbang, Prehistoric, Empire, Religic, Invention, World War, Super Star, Upcycle, Metaverse, dan Nusantara.
Rangkaian JFC dimulai dengan penampilan talent dari 10 daerah berbagai provinsi melalui Wonderful Archipelago Carnival Indonesia (WACI) dan Artwear Carnival pada Jumat (4/8) dengan target lebih dari 1 juta wisatawan domestik maupun mancanegara yang menonton parade busana spektakuler.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023