Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengapresiasi corak dan motif batik dari kabupaten/kota di provinsi setempat dalam kegiatan Jambore Batik 2023 yang digelar puncak Rembangan di Kabupaten Jember, Jumat sore.
"Batik ini merupakan warisan nenek leluhur yang bisa memegang kelas dunia. Oleh karena itu, kita perlu bangga. Motif dan corak yang ada dalam Jambore Batik merupakan kreativitas yang sangat beragam," kata Emil usai melihat berbagai corak batik dalam Jambore Batik 2023 di Jember.
Menurutnya Pemprov Jatim akan memberikan dukungan dan fasilitasi bagi perajin batik untuk pemasaran atau pendampingan teknik produksi ke depan karena masing-masing kabupaten/kota memiliki ciri khas dalam corak, warna dan teknik membatik.
"Perajin batik jangan ragu menggenjot produksi dan kreasinya karena ekonomi akan terus pulih. Kalau ekonomi pulih, masyarakat akan lebih makmur. Batik akan sukses dengan dukungan pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat," tuturnya.
Emil menjelaskan bahwa seni batik tidak akan bisa ditiru oleh teknologi Artificial Intelligence (AI) karena terlihat bedanya antara yang dibuat oleh printing dengan tangan manusia.
Sementara Bupati Jember Hendy Siswanto mengatakan pihaknya mengajak setiap pembatik untuk bisa mengeksplore Kabupaten Jember, sehingga mempersilakan para pembatik untuk berkeliling wisata.
"Silahkan berkeliling, ada wisata yang bisa dinikmati. Semua wisata di Jatim memang luar biasa, tapi berikan saran untuk wisata di Jember agar lebih bagus lagi," katanya.
Ia mengatakan bahwa Jambore Batik ketiga itu menjadi semangat Pemerintah Kabupaten Jember untuk lebih siap melayani perhelatan Jambore Batik keempat kembali dilaksanakan di Jember, bahkan pihaknya siap melaksanakan Jambore Batik Jatim hingga nasional.
"Kami sangat peduli dengan batik karena kearifan lokal yang merupakan kekuatan budaya untuk anak cucu kita. Kegiatan Parade Batik 2023 merupakan kesempatan yang tepat untuk mengawal agar batik bisa bertahan," ujarnya.
Hendy mengatakan kegiatan Jambore Batik bertujuan untuk mendongkrak ekonomi, juga sebagai bentuk untuk mengenalkan budaya karena ketika lupa dengan budaya, maka akan menjadi masalah besar.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Batik ini merupakan warisan nenek leluhur yang bisa memegang kelas dunia. Oleh karena itu, kita perlu bangga. Motif dan corak yang ada dalam Jambore Batik merupakan kreativitas yang sangat beragam," kata Emil usai melihat berbagai corak batik dalam Jambore Batik 2023 di Jember.
Menurutnya Pemprov Jatim akan memberikan dukungan dan fasilitasi bagi perajin batik untuk pemasaran atau pendampingan teknik produksi ke depan karena masing-masing kabupaten/kota memiliki ciri khas dalam corak, warna dan teknik membatik.
"Perajin batik jangan ragu menggenjot produksi dan kreasinya karena ekonomi akan terus pulih. Kalau ekonomi pulih, masyarakat akan lebih makmur. Batik akan sukses dengan dukungan pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat," tuturnya.
Emil menjelaskan bahwa seni batik tidak akan bisa ditiru oleh teknologi Artificial Intelligence (AI) karena terlihat bedanya antara yang dibuat oleh printing dengan tangan manusia.
Sementara Bupati Jember Hendy Siswanto mengatakan pihaknya mengajak setiap pembatik untuk bisa mengeksplore Kabupaten Jember, sehingga mempersilakan para pembatik untuk berkeliling wisata.
"Silahkan berkeliling, ada wisata yang bisa dinikmati. Semua wisata di Jatim memang luar biasa, tapi berikan saran untuk wisata di Jember agar lebih bagus lagi," katanya.
Ia mengatakan bahwa Jambore Batik ketiga itu menjadi semangat Pemerintah Kabupaten Jember untuk lebih siap melayani perhelatan Jambore Batik keempat kembali dilaksanakan di Jember, bahkan pihaknya siap melaksanakan Jambore Batik Jatim hingga nasional.
"Kami sangat peduli dengan batik karena kearifan lokal yang merupakan kekuatan budaya untuk anak cucu kita. Kegiatan Parade Batik 2023 merupakan kesempatan yang tepat untuk mengawal agar batik bisa bertahan," ujarnya.
Hendy mengatakan kegiatan Jambore Batik bertujuan untuk mendongkrak ekonomi, juga sebagai bentuk untuk mengenalkan budaya karena ketika lupa dengan budaya, maka akan menjadi masalah besar.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023