Pemerintah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, mengimbau kepada pemilik usaha rumah makan dan restoran serta masyarakat menengah ke atas atau mampu agar tidak menggunakan gas elpiji tabung 3 kilogram bersubsidi.
"Kami minta kepada masyarakat yang secara ekonomi mampu dan rumah makan harus sadar bahwa gas elpiji 3 kilogram bersubsidi itu untuk warga kurang mampu," kata Kepala Bidang Perdagangan pada Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Situbondo Ruben Pakilaran di Situbondo, Jatim, Kamis.
Menurut dia, beberapa hari terakhir gas elpiji melon di toko-toko kelontong sulit didapat, sehingga kebanyakan warga membeli da antre di pangkalan elpiji bersubsidi yang ada di Situbondo.
Ruben menjelaskan bahwa kelangkaan gas elpiji 3 kilogram yang terjadi sejak beberapa hari terakhir dikarenakan konsumsi LPG bersubsidi terus meningkat, sehingga persediaan di pangkalan tidak berimbang.
"Kami perlu sampaikan bahwa elpiji tabung 3 kilogram bersubsidi ini khusus masyarakat kurang mampu. Bagi warga yang secara ekonomi mampu, kami harap tidak menggunakan elpiji melon tersebut," ujar dia.
Ruben mengemukakan, tingginya permintaan elpiji melon di Kabupaten Situbondo berdampak terhadap persediaan yang ada di pangkalan, sedangkan pangkalan sendiri pun terbatas menerima pasokan dari agen.
"Di pangkalan itu stoknya saat ini cepat habis. Karena yang antre itu ramai. Bahkan ada yang warga yang rela menunggu sebelum gas melon itu dipasok dari agen," kata Ruben.
Ruben menambahkan, persediaan gas melon hingga saat ini tidak berkurang, dan stok yang dimiliki pangkalan juga tidak pernah telat menerima penyaluran dari agen.
"Sebenarnya stok di pangkalan itu aman-aman saja, dan jatah yang diterima dari agen tidak berkurang.Saya sudah memantau ke beberapa pangkalan gas elpiji. Hasilnya tidak ada kekurangan stok, dan penyaluran dari agen jumlahnya masih normal dan rutin dikirim setiap hari," tuturnya.
Sejak beberapa hari terakhir, gas elpiji tabung 3 kilogram bersubsidi sulit didapat, baik di toko kelontong dan pangkalan gas elpiji bersubsidi. Hampir tiap hari, sejumlah warga terpaksa antre berjam-jam, salah satunya di pangkalan gas elpiji di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Karangasem (kawasan perkotaan).
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Kami minta kepada masyarakat yang secara ekonomi mampu dan rumah makan harus sadar bahwa gas elpiji 3 kilogram bersubsidi itu untuk warga kurang mampu," kata Kepala Bidang Perdagangan pada Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Situbondo Ruben Pakilaran di Situbondo, Jatim, Kamis.
Menurut dia, beberapa hari terakhir gas elpiji melon di toko-toko kelontong sulit didapat, sehingga kebanyakan warga membeli da antre di pangkalan elpiji bersubsidi yang ada di Situbondo.
Ruben menjelaskan bahwa kelangkaan gas elpiji 3 kilogram yang terjadi sejak beberapa hari terakhir dikarenakan konsumsi LPG bersubsidi terus meningkat, sehingga persediaan di pangkalan tidak berimbang.
"Kami perlu sampaikan bahwa elpiji tabung 3 kilogram bersubsidi ini khusus masyarakat kurang mampu. Bagi warga yang secara ekonomi mampu, kami harap tidak menggunakan elpiji melon tersebut," ujar dia.
Ruben mengemukakan, tingginya permintaan elpiji melon di Kabupaten Situbondo berdampak terhadap persediaan yang ada di pangkalan, sedangkan pangkalan sendiri pun terbatas menerima pasokan dari agen.
"Di pangkalan itu stoknya saat ini cepat habis. Karena yang antre itu ramai. Bahkan ada yang warga yang rela menunggu sebelum gas melon itu dipasok dari agen," kata Ruben.
Ruben menambahkan, persediaan gas melon hingga saat ini tidak berkurang, dan stok yang dimiliki pangkalan juga tidak pernah telat menerima penyaluran dari agen.
"Sebenarnya stok di pangkalan itu aman-aman saja, dan jatah yang diterima dari agen tidak berkurang.Saya sudah memantau ke beberapa pangkalan gas elpiji. Hasilnya tidak ada kekurangan stok, dan penyaluran dari agen jumlahnya masih normal dan rutin dikirim setiap hari," tuturnya.
Sejak beberapa hari terakhir, gas elpiji tabung 3 kilogram bersubsidi sulit didapat, baik di toko kelontong dan pangkalan gas elpiji bersubsidi. Hampir tiap hari, sejumlah warga terpaksa antre berjam-jam, salah satunya di pangkalan gas elpiji di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Karangasem (kawasan perkotaan).
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023