Sirte (ANTARA/AFP/Reuters) - Pasukan yang setia kepada Muamar Khadafi melancarkan serangan balasan dengan gencar di Bani Walid, benteng bekas pemimpin Libya itu pada Sabtu dan mereka melakukan perlawanan di kota kampung halamannya, Sirte. Mereka menembakkan roket-roket dan korban berjatuhan ketika mereka menggempur para pejuang pemerintahan sementara beberapa kilometer dari pusat kota itu. "Mereka mengambil posisi itu setelah menyerang kami dengan roket Grad," kata Omar Ali Ramadan, pejuang Dewan Transisi Nasional. Ia mengatakan dirinya dan yang lainnya berusaha berlindung di rumah yang ditinggalkan penghuninya. "Sedikitnya tujuh roket mengenai posisi kami," katanya. Seorang pewarta kantor berita AFP melihat sedikitnya tiga orang orang cedera dan mereka dibawa ke rumah sakit lapangan. Satu di antaranya kemudian meninggal. Di Bani Walid, seorang lagi wartawan AFP dalam laporannya berdasarkan sumber-sumber medis dan NTC mengatakan enam pejuang pro- NTC tewas pada Jumat dan 20 orang cedera di kota oasis itu, 180 kilometer sebelah tenggara Tripoli, ibu kota Libya. NTC mengatakan para pejuangnya telah memasuki Bani Walid tetapi mereka kemudian mundur pada Jumat malam karena ada penembak jitu. "Tak ada gunanya bertahan dalam lingkungan yang tak mendukung," kata seorang komandan kepada AFP. Di Sirte pasukan NTC merangsek masuk kota itu sebelum mundur di bawah serangan artileri berat setelah dua jam bentrokan. Sedikitnya 6.000 pejuang bertempur di dan sekitar salah satu benteng terakhir Khadafi yang digulingkan. "Situasi di sekitar tak mendukung. Tak ada komando pusat, kami mundur untuk kembali berkumpul dan akan masuk lagi dari tiga front," kata komandan Brigade Al-Dhahira Saleh Abu Shaala. Dia mengatakan bentrokan pecah pada sekitar pukul 10.00 waktu setempat dan pasukan gaddafi menggunaka artileri berat dan roket terhadap mereka. Para dokter di satu rumah sakit lapangan melaporkan sedikitnya 10 orang tewas dan 40 cedera dalam pertempuran di Sirte. Dari Herawa, Libya, kantor berita Reuters melaporkan gerak maju para pejuang Libya terhenti setelah dihadang oleh pasukan yang setia kepada Khadafi pada Sabtu. Para pejuang yang mendukung NTC menguasai Herawa, kota kecil sekitar 60 kilometer dari Sirte. Mereka menari-nari di jalan raya dengan menyanyikan "Khadafi, kami akan menguburmu" dan merobek-robek poster mantan pemimpin yang kabur itu serta menutup muka Gaddafi di poster dengan kotoran. Pejuang anti-Gaddafi itu, yang masuk Herawa dengan mengendarai mobil pick up dilengkapi senjata mesin dan tank mengatakan mereka dengan mudah menguasai kota itu.

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011