Pemerintah Kabupaten Mojokerto terus menggencarkan peningkatan kualitas pengasuhan anak supaya ke depan dapat menciptakan jati diri generasi muda yang positif dan berkualitas.
Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati di Mojokerto, Sabtu mengatakan, peningkatan kualitas pengasuhan orang tua terhadap anak tersebut dikemas dalam 'Parenting Education' yang dilaksanakan di SMP Negeri 2 Gedeg.
"Alasan utama diselenggarakan Parenting Education ini sebagai momen orang tua wali murid untuk dapat introspeksi diri, apakah selama ini sudah memberikan pola asuh anak yang baik dan benar," katanya.
Ia mengatakan setiap anak juga memiliki ciri khas atau sifat yang berbeda-beda, maka sebagai orang tua dapat menerima segala kelebihan dan kekurangan dari anaknya masing-masing.
"Anak berkulit kuning atau hitam, matanya sipit, hidungnya ada yang mancung atau kurang mancung, ya diterima saja itu sudah dari Allah SWT, yang digarisbawahi jangan sekali-kali membandingkan ini bahaya," katanya.
Selain itu, kata dia, ketika anak tumbuh menjadi remaja dan mulai mencari identitas serta pengakuan di mata teman sebayanya agar para orang tua dapat mengasuh, menjaga dan melindungi anaknya secara fisik maupun di media sosial.
"Sehingga para orang tua juga harus mengarahkan anak untuk menemukan kelompok yang baik agar mereka menemukan jati diri yang positif," katanya.
Ia mengatakan, dalam menerapkan pola asuh anak yang baik dan benar, sebagai orang tua juga harus bisa menguatkan anaknya ketika seorang anak memiliki masalah dan orang tua dapat menjadi orang pertama untuk diajak berdiskusi terkait dengan masalah yang dialami anak tersebut.
"Maka ketika anak-anak kita ini punya masalah, ya sebaiknya orang tuanya itu ibunya dan ayahnya menjadi orang pertama yang harusnya menjadi tempat dia untuk diskusi. Kalau kemudian dia tidak mau bicara sama orang tuanya maka orang tua wajib introspeksi," ujarnya.
Ia berharap, dengan diselenggarakannya 'Parenting Education', orang tua bisa memperbaiki diri dan berusaha menjadi orang tua yang terbaik dan dapat merawat anak-anaknya dengan sebenar-benarnya.
Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Gedeg, Titik Sriwahyuni mengatakan, dengan dilaksanakan kegiatan ini, diharapkan dapat membentuk karakter anak pada masa remaja serta mendukung dalam menyukseskan penyelenggaraan pendidikan nasional.
Maka, dalam membentuk karakter remaja, Titik menilai, sangat dibutuhkan sinergi antara keluarga dan satuan pendidikan dalam membentuk karakter anak, sehingga para remaja dapat menjadi generasi yang berkarakter serta terhindar dari segala jenis kekerasan baik fisik maupun psikis.
"Kegiatan ini diharapkan mampu membangun kerjasama antara satuan pendidikan keluarga dan masyarakat guna mewujudkan remaja yang berkarakter," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati di Mojokerto, Sabtu mengatakan, peningkatan kualitas pengasuhan orang tua terhadap anak tersebut dikemas dalam 'Parenting Education' yang dilaksanakan di SMP Negeri 2 Gedeg.
"Alasan utama diselenggarakan Parenting Education ini sebagai momen orang tua wali murid untuk dapat introspeksi diri, apakah selama ini sudah memberikan pola asuh anak yang baik dan benar," katanya.
Ia mengatakan setiap anak juga memiliki ciri khas atau sifat yang berbeda-beda, maka sebagai orang tua dapat menerima segala kelebihan dan kekurangan dari anaknya masing-masing.
"Anak berkulit kuning atau hitam, matanya sipit, hidungnya ada yang mancung atau kurang mancung, ya diterima saja itu sudah dari Allah SWT, yang digarisbawahi jangan sekali-kali membandingkan ini bahaya," katanya.
Selain itu, kata dia, ketika anak tumbuh menjadi remaja dan mulai mencari identitas serta pengakuan di mata teman sebayanya agar para orang tua dapat mengasuh, menjaga dan melindungi anaknya secara fisik maupun di media sosial.
"Sehingga para orang tua juga harus mengarahkan anak untuk menemukan kelompok yang baik agar mereka menemukan jati diri yang positif," katanya.
Ia mengatakan, dalam menerapkan pola asuh anak yang baik dan benar, sebagai orang tua juga harus bisa menguatkan anaknya ketika seorang anak memiliki masalah dan orang tua dapat menjadi orang pertama untuk diajak berdiskusi terkait dengan masalah yang dialami anak tersebut.
"Maka ketika anak-anak kita ini punya masalah, ya sebaiknya orang tuanya itu ibunya dan ayahnya menjadi orang pertama yang harusnya menjadi tempat dia untuk diskusi. Kalau kemudian dia tidak mau bicara sama orang tuanya maka orang tua wajib introspeksi," ujarnya.
Ia berharap, dengan diselenggarakannya 'Parenting Education', orang tua bisa memperbaiki diri dan berusaha menjadi orang tua yang terbaik dan dapat merawat anak-anaknya dengan sebenar-benarnya.
Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Gedeg, Titik Sriwahyuni mengatakan, dengan dilaksanakan kegiatan ini, diharapkan dapat membentuk karakter anak pada masa remaja serta mendukung dalam menyukseskan penyelenggaraan pendidikan nasional.
Maka, dalam membentuk karakter remaja, Titik menilai, sangat dibutuhkan sinergi antara keluarga dan satuan pendidikan dalam membentuk karakter anak, sehingga para remaja dapat menjadi generasi yang berkarakter serta terhindar dari segala jenis kekerasan baik fisik maupun psikis.
"Kegiatan ini diharapkan mampu membangun kerjasama antara satuan pendidikan keluarga dan masyarakat guna mewujudkan remaja yang berkarakter," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023