Stabilitas politik suatu negara memang menjadi magnet tersendiri bagi sejumlah penanam modal asing maupun domestik sebelum menginvestasikan dananya. Ketika stabilitas politik sudah tercapai maka sudah saatnya pejabat tertinggi di negara tersebut mulai memikirkan bagaimana menciptakan atmosfer perekonomian positif. Namun, tatkala kondisi politik itu dihiasi beragam kekisruhan maka pemerintah cukup menugaskan beberapa stafnya guna mencari solusi terbaik. "Contoh, Indonesia adalah negara dengan limpahan rezeki, baik sumber daya alam maupun manusianya. Apa yang negara ini tidak punya sehingga membuat iri bangsa lain," kata CEO Maspion Group, Alim Markus. Akan tetapi, ia menyayangkan, masih sedikit kalangan tertentu yang mau menggerakkan perekonomian dalam negeri, padahal potensinya sangat besar. "Kalau Indonesia hanya memikirkan bagaimana keberlangsungan politik maka perekonomian nasional bisa terpuruk," tegas pria yang identik dengan jargon "Cintai Produk-produk Dalam Negeri". Bahkan, ia khawatir, perbaikan kondisi perekonomian yang idealnya bisa menyejahterakan masyarakat justru menyesatkan kehidupan mereka menyusul pemerintah lebih mengutamakan politik. "Kami bangga, terutama Jawa Timur (Jatim) yang memiliki letak geografis dengan sentra politik Tanah Air yakni Jakarta," tutur penyuka 'Made in Indonesia' itu. Akibatnya, ulas dia, perekonomian di Jatim mencatatkan pertumbuhan lebih tinggi dibandingkan nasional. Untuk lebih menggerakkan perekonomian Jatim, ia siap membangun "Alim Markus Enterpreneur Center". "Kami yakin, bangunan yang akan didirikan dengan visi dan misi nasionalis itu mencetak calon pengusaha yang murni berkiblat di bidang ekonomi atau jauh dari politik. Apalagi, Indonesia kekurangan pengusaha sedangkan jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) menyebar di mana-mana," tukasnya. Mengenai realisasi pusat pendidikan wirausahanya, lanjut dia, kini pihaknya masih mengkaji desain bangunannya. Ke depan, apabila ada waktu luang ia siap mengajar para calon pengusaha tersebut sehingga mereka bisa memberikan kontribusi lebih bagi pasar perekonomian Indonesia.

Pewarta:

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011