Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Husky - CNOOC Madura Limited (HCML) menyatakan lokasi kecelakaan yang menyebabkan KLM Putri Kuning tenggelam, bukan di area lokasi sumur migas "MAC".
"Tidak ada kejadian apa pun di lapangan. Apalagi, sampai ada kapal yang menabrak platform MAC," kata Manager Regional Office and Relations HCML, Hamim Tohari dalam keterangan tertulis yang diterima di Sumenep, Madura, Jawa Timur, Kamis.
Sebelumnya, KLM Putri Kuning yang berlayar dari Pelabuhan Panarukan, Kabupaten Situbondo, tenggelam di perairan Giligenting, Kabupaten Sumenep, diduga akibat sarat muatan dan faktor cuaca, kemudian menabrak tiang rig pengeboran sumur migas, pada Rabu (19/7) dini hari pukul 02.00 WIB.
Kapal naas yang berangkat dari Pelabuhan Panarukan pada Selasa (18/7) malam pukul 23.00 WIB itu mengangkut enam penumpang orang dan tujuh ton barang dengan tujuan Pulau Giliraja, Kecamatan Giligenting, Sumenep.
Ia menjelaskan, titik koordinat sebagaimana yang dirilis Polres Sumenep bukanlah koordinat sumur MAC.
"Informasi dari tim kami di lapangan, koordinat yang dirilis Polres Sumenep adalah Latitude -7.37681652 dan Longitude 113.91003326. Titik tersebut jauh dari sumur MAC," katanya.
Selain itu, kata dia, di sumur MAC terdapat 130 orang anggota tim proyek HCML yang sedang bekerja untuk menyelesaikan "Mobile Offshore Production Unit" (MOPU).
“Mereka bekerja dan tinggal di lokasi sumur (area offshore/lepas pantai). Di lokasi, ada sejumlah pekerja yang beraktivitas dan tidak ada kejadian apa pun," tutur Hamim Tohari.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Tidak ada kejadian apa pun di lapangan. Apalagi, sampai ada kapal yang menabrak platform MAC," kata Manager Regional Office and Relations HCML, Hamim Tohari dalam keterangan tertulis yang diterima di Sumenep, Madura, Jawa Timur, Kamis.
Sebelumnya, KLM Putri Kuning yang berlayar dari Pelabuhan Panarukan, Kabupaten Situbondo, tenggelam di perairan Giligenting, Kabupaten Sumenep, diduga akibat sarat muatan dan faktor cuaca, kemudian menabrak tiang rig pengeboran sumur migas, pada Rabu (19/7) dini hari pukul 02.00 WIB.
Kapal naas yang berangkat dari Pelabuhan Panarukan pada Selasa (18/7) malam pukul 23.00 WIB itu mengangkut enam penumpang orang dan tujuh ton barang dengan tujuan Pulau Giliraja, Kecamatan Giligenting, Sumenep.
Ia menjelaskan, titik koordinat sebagaimana yang dirilis Polres Sumenep bukanlah koordinat sumur MAC.
"Informasi dari tim kami di lapangan, koordinat yang dirilis Polres Sumenep adalah Latitude -7.37681652 dan Longitude 113.91003326. Titik tersebut jauh dari sumur MAC," katanya.
Selain itu, kata dia, di sumur MAC terdapat 130 orang anggota tim proyek HCML yang sedang bekerja untuk menyelesaikan "Mobile Offshore Production Unit" (MOPU).
“Mereka bekerja dan tinggal di lokasi sumur (area offshore/lepas pantai). Di lokasi, ada sejumlah pekerja yang beraktivitas dan tidak ada kejadian apa pun," tutur Hamim Tohari.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023