Bojonegoro - Kepala Bidang Usaha Perkebunan Dinas Perhutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Bojonegoro, Khoirul Insan, minta para petani tembakau di daerah setempat menunda panen, karena hujan yang terjadi Selasa (13/9) tidak mempengaruhi kualitas daun tembakau. "Hujan yang terjadi Selasan ( 13/9) lalu itu, belum mengakibatkan kerusakan atas tanaman tembakau baik Virginia Voor Oosgt (VO) dan Jawa yang belum terpanen," katanya di Bojonegoro, Kamis. Namun, lanjutnya, kalau petani tetap memaksakan memanen tanaman tembakaunya, akan menurunkan kualitas dan harga jual."Dengan menunda massa panen dua atau tiga hari, kualitas tembakau akan pulih kembali, bahkan pertumbuhannya lebih bagus, sepanjang tidak terjadi hujan susulan," katanya menjelaskan. Ia mengakui, kalau saja terjadi hujan susulan secara terus menerus selama dua hari dengan intensitas hujan normal, akan menurunkan kualitas dan harga jual tembakau secara drastis. Sebelum terjadi hujan, lanjutnya, harga jual tembakau Virginia VO rajangan di tingkat petani, untuk kualitas terbaik Rp29.000/kg dan di tingkat pabrikan mencapai Rp33.000-Rp34.000/kg yang merupakan harga tertinggi sepanjang musim panen tembakau tahun ini. Ia menjelaskan, areal tanaman tembakau Virginia VO dan Jawa di Bojonegoro, memasuki pertengahan September ini, sebagian besar sudah terpanen. Berdasarkan data yang diperoleh dari lapangan, tanaman tembakau Virginia VO yang sudah rampung panen luasnya 1.225 hektere. Sementara seluas 3.378 hektare, sudah terpanen sekitar 88 persen. Lainnya, seluas 5.289 hektare terpanen sekitar 80 persen dan panen sudah mencapai petikan daun kelima. Sedangkan seluas 1.557 hektare, baru panen sekitar 60 persen mencapai petikan daun ketiga dan keempat dan seluas 278 hektare baru terpanen 20 persen.

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011