Perusahaan Daerah Taman Satwa atau pengelola Kebun Binatang Surabaya mencatat rata-rata pengunjung pada masa libur sekolah berkisar di angka enam sampai 10 ribu orang per harinya atau lebih besar ketimbang hari biasa.

"Kalau tidak liburan Senin-Jumat itu minimal dua ribu sampai lima ribu. Kalau liburan rata-rata enam ribu sampai 10 ribu," ujar Direktur Utama Kebun Binatang Surabaya Khoirul Anwar, Kamis.

Lonjakan kunjungan saat masa libur sekolah juga memberikan dampak di masa akhir pekan dari yang biasanya sebesar 15 ribu menjadi 25 ribu lebih wisatawan.

"Terakhir Minggu kemarin 25.620 pengunjung, otomatis memberikan dampak yang bagus untuk pengembangan kebun binatang ke depannya," ucapnya.

Wisatawan yang datang ke kebun binatang pada masa libur sekolah kebanyakan berasal dari Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan atau wilayah "Gerbangkertosusila" maupun asal daerah lainnya.

Para pengunjung itu sudah memadati kawasan Kebun Binatang Surabaya sejak pagi hari. Selain kendaraan pribadi, mereka juga datang dengan menggunakan bus.

"Bus wisatawan tidak pernah berhenti dan area parkir di kebun binatang sudah penuh sejak jam delapan pagi. Jadi parkiranya di TIJ (Terminal Intermoda Joyoboyo)," ujarnya.

Sementara itu, Khoirul mengatakan hingga berakhirnya semester pertama di tahun 2023, jumlah wisatawan Kebun Binatang Surabaya sudah mencapai 1.620.000 pengunjung dari target tahunan yang dicanangkan sebesar 2,5 juta pengunjung.

Dia optimistis target tersebut bisa dicapai, mengingat situasi pandemi juga melandai sehingga memantik minat masyarakat, baik dalam maupun luar kota untuk melakukan perjalan wisata.

"Kenaikan pengunjung dari tahun lalu lebih dari 35 persen di periode sama. Tahun lalu dari target dua juta pengunjung cuma terpenuhi 1.917.000," ucap dia.

Tingginya kunjungan wisata bahkan sudah terjadi sejak dua bulan pertama di tahun 2023. Tren itu disebutnya cenderung berbeda dari beberapa tahun ke belakang.

"Januari dan Februari saya dibuat heran karena biasanya setelah tahun baru kunjungan itu landai dan baru bagus saat Maret, tetapi kemarin itu ramai. Kemudian masuk puasa jeda dan lebaran tinggi, jangan ditanya kalau itu. Tetapi yang membuat saya bertanya-tanya itu kenapa Januari sampai Maret ramai sekali," kata dia.

Pewarta: Ananto Pradana

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023