PT Pertamina (Persero) menyebutkan program UMK Academy dirancang untuk mencetak usaha mikro dan kecil (UMK), yang mampu meningkatkan produktivitas.
"Dengan Pertamina UMK Academy 2023, kami berharap dapat meningkatkan kualitas dan kemampuan UMK agar dapat bersaing secara lebih efektif di pasar," ungkap VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, program pendanaan dan pembinaan tersebut merupakan salah satu upaya konkret Pertamina dalam merealisasikan komitmen perusahaan.
Hal itu juga sejalan dengan komitmen Pertamina dalam mengimplementasikan semangat Sustainable Development Goals (SDGs) yakni pertumbuhan ekonomi, yang inklusif dan berkelanjutan serta tenaga kerja penuh dan produktif pada poin 8, yang diwujudkan melalui program pendanaan dan pembinaan UMK.
Salah satu peserta UMK Academy 2023, Amelia Agustina mengatakan sesi pembekalan dalam program UMK Academy membantunya memilih mitra kerja dan menentukan sistem kerja samanya.
"Sebagai pengusaha yang tidak memiliki pengalaman melakukan kolaborasi dengan pihak lain, pembekalan ini sangat membantu saya memahami berbagai konsep dasar yang sangat diperlukan pelaku usaha," ungkap Amelia, yang kini tengah menjajaki kolaborasi dengan salah satu merek sepatu untuk ekspansi usahanya.
Pemilik Indang Apang Gallery di Palangka Raya, Kalimantan Tengah, itu berharap dapat membawa produk UMK khas Kalimantan ke pasar internasional.
Sebagai peserta Pertamina UMK Academy, ia mendapat pelatihan akselerasi bisnis intensif dan pendampingan usaha selama lima bulan ke depan.
Baca juga: Polri bersama Pertamina bongkar penimbunan BBM bersubsidi di Pasuruan
Bagi perempuan yang telah memulai usaha sejak 2019, UMK Academy telah membuka jalannya ke pasar dunia. Terlebih sebagai BUMN, Pertamina pastinya memiliki pengalaman yang panjang mengantarkan pelaku UMK menuju pasar global.
Amelia merintis usaha penjualan produk anyaman rotan berupa tas ransel, tas pinggang, tas kerja, topi, dompet, name tag, sepatu, sendal, gantungan kunci, tikar, dan lainnya dengan kisaran harga Rp30.000 hingga Rp1.000.000.
Bahan bakunya bekerja sama dengan para perajin di Kalimantan Tengah di antaranya Mandomai, Barito, Kaladan, Palangka Raya, dan Pulang Pisau.
Dalam UMK Academy 2023, Pertamina menghadirkan fasilitator eksklusif yakni Nila Kresna di kelas Go Modern, Rininta Hanum, di kelas Go Online, Magdalena, di kelas Go Online, dan Alya Mirza di kelas Go Global.
Dengan materi pembelajaran terkait strategi pemasaran dan penjualan, manajemen keuangan, pengembangan produk dan layanan, hingga manajemen operasional.
Pertamina, imbuh Fadjar, berkomitmen memberikan pendampingan jangka panjang bagi peserta setelah selesai mengikuti program, untuk memastikannya dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dalam pengembangan bisnisnya.
Ia mencontohkan pemenang Pertapreneneur Aggregator 2022, Asia Garment Internasional dengan merek Bali Sarong berupa pakaian pantai, kain pantai dan berbagai aksesoris lainnya itu kini mampu memasarkan produknya ke pasar Eropa, Amerika, serta Afrika.
"Kami sangat bangga dapat melaksanakan program pembekalan ini sebagai bagian dari komitmen Pertamina mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat. Kami percaya para peserta UMK Academy memiliki potensi yang luar biasa untuk mengembangkan bisnisnya dan berharap program ini dapat memberikan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan UMK untuk sukses hingga pasar internasional," sebut Fadjar.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Dengan Pertamina UMK Academy 2023, kami berharap dapat meningkatkan kualitas dan kemampuan UMK agar dapat bersaing secara lebih efektif di pasar," ungkap VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, program pendanaan dan pembinaan tersebut merupakan salah satu upaya konkret Pertamina dalam merealisasikan komitmen perusahaan.
Hal itu juga sejalan dengan komitmen Pertamina dalam mengimplementasikan semangat Sustainable Development Goals (SDGs) yakni pertumbuhan ekonomi, yang inklusif dan berkelanjutan serta tenaga kerja penuh dan produktif pada poin 8, yang diwujudkan melalui program pendanaan dan pembinaan UMK.
Salah satu peserta UMK Academy 2023, Amelia Agustina mengatakan sesi pembekalan dalam program UMK Academy membantunya memilih mitra kerja dan menentukan sistem kerja samanya.
"Sebagai pengusaha yang tidak memiliki pengalaman melakukan kolaborasi dengan pihak lain, pembekalan ini sangat membantu saya memahami berbagai konsep dasar yang sangat diperlukan pelaku usaha," ungkap Amelia, yang kini tengah menjajaki kolaborasi dengan salah satu merek sepatu untuk ekspansi usahanya.
Pemilik Indang Apang Gallery di Palangka Raya, Kalimantan Tengah, itu berharap dapat membawa produk UMK khas Kalimantan ke pasar internasional.
Sebagai peserta Pertamina UMK Academy, ia mendapat pelatihan akselerasi bisnis intensif dan pendampingan usaha selama lima bulan ke depan.
Baca juga: Polri bersama Pertamina bongkar penimbunan BBM bersubsidi di Pasuruan
Bagi perempuan yang telah memulai usaha sejak 2019, UMK Academy telah membuka jalannya ke pasar dunia. Terlebih sebagai BUMN, Pertamina pastinya memiliki pengalaman yang panjang mengantarkan pelaku UMK menuju pasar global.
Amelia merintis usaha penjualan produk anyaman rotan berupa tas ransel, tas pinggang, tas kerja, topi, dompet, name tag, sepatu, sendal, gantungan kunci, tikar, dan lainnya dengan kisaran harga Rp30.000 hingga Rp1.000.000.
Bahan bakunya bekerja sama dengan para perajin di Kalimantan Tengah di antaranya Mandomai, Barito, Kaladan, Palangka Raya, dan Pulang Pisau.
Dalam UMK Academy 2023, Pertamina menghadirkan fasilitator eksklusif yakni Nila Kresna di kelas Go Modern, Rininta Hanum, di kelas Go Online, Magdalena, di kelas Go Online, dan Alya Mirza di kelas Go Global.
Dengan materi pembelajaran terkait strategi pemasaran dan penjualan, manajemen keuangan, pengembangan produk dan layanan, hingga manajemen operasional.
Pertamina, imbuh Fadjar, berkomitmen memberikan pendampingan jangka panjang bagi peserta setelah selesai mengikuti program, untuk memastikannya dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dalam pengembangan bisnisnya.
Ia mencontohkan pemenang Pertapreneneur Aggregator 2022, Asia Garment Internasional dengan merek Bali Sarong berupa pakaian pantai, kain pantai dan berbagai aksesoris lainnya itu kini mampu memasarkan produknya ke pasar Eropa, Amerika, serta Afrika.
"Kami sangat bangga dapat melaksanakan program pembekalan ini sebagai bagian dari komitmen Pertamina mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat. Kami percaya para peserta UMK Academy memiliki potensi yang luar biasa untuk mengembangkan bisnisnya dan berharap program ini dapat memberikan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan UMK untuk sukses hingga pasar internasional," sebut Fadjar.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023