Pemerintah Kabupaten Jember, Jawa Timur membangun sebanyak 10 sumur bor di sejumlah kecamatan sebagai salah satu solusi untuk mengatasi kekeringan di wilayah setempat.

"Tahun ini kami akan menambah 10 sumur bor, termasuk instalasinya dalam Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tahun 2023," kata Bupati Jember Hendy Siswanto di Jember, Rabu.

Menurutnya dua sumur bor yang ada saat ini belum maksimal karena sebagian warga masih mengalami krisis air bersih, sehingga perlu ada tambahan sumur bor lagi karena diprediksi kemarau panjang terjadi pada Agustus hingga Oktober.

"Berdasarkan data yang kami terima bahwa sebanyak 32 desa yang tersebar di 15 kecamatan di Jember potensi rawan kekeringan selama musim kemarau, sehingga hal tersebut harus diantisipasi sejak dini," tuturnya.

Untuk mengatasi krisis air bersih, lanjut dia, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Sosial, dan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Pandalungan menyediakan bak air bersih dan mendistribusikan air ke beberapa wilayah yang kekeringan.

Beberapa desa yang masuk dalam kategori rawan kekeringan tersebar di beberapa kecamatan di antaranya Kecamatan Patrang, Kecamatan Jelbuk, Kecamatan Bangsalsari, Kecamatan Tanggul, Kecamatan Sumbersari, Kecamatan Tempurejo dan Kecamatan Pakusari.

Sebelumnya BPBD Jember memasang instalasi air bersih dan membagikan sejumlah tandon air kepada warga untuk mengantisipasi kekeringan dan krisis air bersih di Kelurahan Bintoro, Kecamatan Patrang.

Air bersih akan didistribusikan kepada warga yang mengalami kekeringan selama musim kemarau dan BPBD Jember akan terus memantau sejumlah daerah yang mengalami kesulitan untuk mendapatkan air bersih.

Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan BPBD Jember Panta Satria mengatakan pihaknya membagikan jerigen kapasitas 20 liter kepada 103 kepala keluarga yang mengalami kekeringan di Kelurahan Bintoro.

 

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023